"Kalau padam total sulit. Karena sisa api yang membakar lahan gambut yang sudah dipadamkan masih tersisa di bagian permukaan akar lahan gambut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Ramdani, di Mukomuko, Jumat.
Ramdani mengatakan hal itu menjawab penyebab masih keluarnya asap di lahan gambut seluas satu hektare di belakang Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat yang terbakar pada Senin siang (7/9).
Ia mengungkap, sisa api yang masih berada pada bagian permukaan lahan gambut yang terbakar itu bisa saja berkobar kembali dan membakar lahan gambut yang berada di dekatnya.
"Asap masih ada di lahan gambut yang pernah terbakar itu karena masih ada sisa api di bawah lahan tersebut. Apalagi sekarang tidak pernah hujan. Jadi api masih bertahan hidup," ujarnya.
Sementara, katanya, mobil pemadam kebakaran (Damkar) sulit untuk bisa langsung menjangkau sumber api tersebut.
Yang bisa dilakukan instansi itu, katanya, mengantisipasi jangan sampai api di lahan gambut itu meluas ke lahan gambut lain yang berada di dekatnya.
"Dua unit mobil damkar kita ini selalu siap dibutuhkan bila sewaktu-waktu api di lokasi itu kembali membesar," ujarnya.
Ia menduga, penyebab kebakaran lahan gambut seluas satu hektare di belakang kantor BPN setempat itu bersumber dari kebakaran sampah di belakang instansi itu.
"Kami tidak tahu siapa yang telah membakar sampah di sana. Tetapi yang pasti akibat perbuatannya itu tidak hanya menyebabkan kebakaran lahan gambut tetapi dampak lain kabut asap," ujarnya.
Untuk itu, ia mengingatkan, warga setempat agar tidak membakar sampah sembarangan.
Pewarta: Ferri Arianto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015