"ASI memiliki banyak keunggulan, salah satunya mencegah bayi terkena hepatitis C," kata Jane Soepardi di Jakarta, Senin.
Dia menambahkan, dalam ASI ada zat yang bisa membunuh virus tersebut.
"Dalam ASI ada zat yang bisa membunuh virus hepatitis C. Jika tidak diobati, hepatitis C bisa menimbulkan sirosis atau kanker hati," katanya.
Dia menegaskan, ASI adalah hak anak yang dijamin dalam Undang-Undang.
Dia menambahkan, berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 disebutkan, angka cakupan ASI di Indonesia hanya 42 persen.
Angka itu jelas di bawah target badan kesehatan dunia WHO yang mengharuskan cakupan ASI minimal 50 persen.
"Padahal ASI memastikan kecukupan nutrisi pada anak untuk tumbuh kembang, sekaligus memperkuat sistem imun tubuhnya," katanya.
Manfaat ASI, kata dia, tak hanya meningkatkan tingkat kecerdasan dan daya tahan tubuh anak.
Pemberian ASI, tambah dia, menentukan ikatan antar anak dengan orangtua dan keluarga seutuhnya. Ibu yang rutin menyusui akan memahami sifat dan karakter anak.
"Ibu bahkan mengetahui arti tangisan, porsi minum hingga kapan anak bisa diajak bermain," katanya.
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015