Kemenkop UKM janji turunkan bunga KUR

16 September 2015 16:08 WIB
Kemenkop UKM janji turunkan bunga KUR
Menteri Koperasi dan UKM, AA Gede Ngurah Puspayoga (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)

Kami akan terus perjuangkan agar tahun depan bisa jadi sembilan persen"

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Anak Gede Ngurah Puspayoga, berjanji untuk menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) agar lebih kompetitif.

"Pemerintah berencana menurunkan kembali suku bunga KUR menjadi sembilan persen pada 2016," ujar Puspayoga saat membuka Munas VIII Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi), di Jakarta, Rabu.

Sebelumnya, pemerintah menurunkan suku bunga KUR dari sebelumnya 22 persen menjadi 12 persen.

"Kami akan terus perjuangkan agar tahun depan bisa jadi sembilan persen," tambah dia.

Dengan menurunkan suku bunga KUR menjadi sembilan persen, maka pihaknya menyediakan dana mencapai Rp120 triliun.

"Jadi ini bukan hanya untuk peningkatan kesejahteraan saja, tapi juga pemerataan," jelas dia.

Selain itu, Puspayoga juga mengatakan untuk mengetahui kondisi UKM di Indonesia dirinya juga turun ke daerah-daerah, seperti adanya kenaikan dan penurunan omset.

Dia melihat perlambatan ekonomi tidak mempunyai pengaruh besar pada UKM. "Malah di Sulawesi Selatan pertumbuhan ekonomi tidak turun dan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK)."

Dia menjelaskan pihaknya fokus dalam tiga hal, yaitu penguatan lembaga internal, akses pembiayaan memberikan bunga kredit sekecilnya bagi pelaku UKM, dan pemberdayaan UKM untuk mempermudah izin usaha yang hanya dikeluarkan camat, dan gratis.

Ketua Umum DPP Iwapi, Nita Yudi, mengatakan pihaknya memang menginginkan agar suku bunga KUR diturunkan menjadi enam persen.

"Pemerintah sudah menurunkan KUR dari 22 persen jadi 12 persen. Tapi kami masih protes, karena di Thailand kredit untuk UKM perempuan itu hanya 2,2 persen," terang Nita.

Oleh karena itu, lanjut Nita, suku bunga 12 persen yang diberikan pemerintah masih belum cukup kompetitif dibanding negara lain di lingkungan ASEAN.

Pewarta: Indriani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015