Dalam kerja sama ini setiap tahunnya akan dilatih 75.000 peserta yang terdaftar di 276 Balai Latihan Kerja (BLK) pusat dan daerah yang dibina oleh Kementerian Ketenagakerjaan di seluruh Indonesia sebagai bagian dari persiapan menghadapi penerapan MEA 2015.
MOU antara Autodesk dan Kementerian Ketenagakerjaan ditandatangani pada pada acara tahunan Autodesk University Extension (Aux) ASEAN keempat oleh Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kementerian Ketenagakerjaan, Khairul Anwar dan Kepala Pendidikan Asia Pasifik Autodesk, Deepankar Bhattacharyya .
"Kerja sama ini akan membantu menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing, diharapkan dapat mengurangi pengangguran, dan meningkatkan inovasi dan daya saing di tingkat nasional,” kata Dirjen Binalattas Kementerian Ketenagakerjaan Khairul Anwar di Jakarta pada Rabu (16/9).
Autodesk adalah pemimpin dalam industri piranti lunak untuk desain, dimana kemampuan desain 2D dan 3D sangat diminati oleh para pengusaha, dan piranti lunak Autodesk banyak digunakan pada berbagai jenis industri dan perusahaan di Indonesia.
Dirjen Khairul mengatakan Kerjasama ini akan membantu membekali para peserta pelatihan di Balai Latihan Kerja di wilayah ekonomi terbesar di kawasan Asia dengan kemampuan desain yang bernilai tinggi, dan meningkatkan kompetensi digital dari mereka yang sudah memasuki dunia kerja sehingga dapat memperluas kesempatan mereka.
“Kami sangat senang dapat bermitra dengan pemimpin dalam industri piranti lunak untuk desain, dimana kemampuan desain 2D dan 3D sangat diminati oleh para pengusaha pada berbagai jenis industri dan perusahaan di Indonesia. Kami ajak seluruh pencari kerja untuk mengikuti pelatihan di BLK dan mengambil manfaat dari kerjasama ini,” kata Khairul.
BLK dapat membantu menyediakan calon tenaga kerja bagi para klien Autodesk, sedangkan Autodesk dapat mendukung berjalannya pelatihan dengan menyediakan pelatihan bagi instruktur-instruktur BLK, menyediakan program dan kurikulum pelatihan sesuai standar Autodesk, menyediakan koneksi dalam menyelenggarakan pemagangan bagi peserta pelatihan, transfer teknologi, memberikan masukan terhadap kurikulum pelatihan kejuruan yang menggunakan software autodesk, serta bentuk-bentuk kerjasama lain yang dapat memberikan nilai tambah kepada BLK maupun kepada Autodesk.
"Melalui kerja sama ini, diharapkan dapat meningkatkan kompetensi lulusan BLK di bidangnya sehingga lulusan BLK dapat mengisi kebutuhan pasar kerja tersebut," kata Khairul.
Kerja sama ini akan membantu membekali para peserta pelatihan di Balai Latihan Kerja di wilayah ekonomi terbesar di kawasan Asia dengan kemampuan desain yang bernilai tinggi, dan meningkatkan kompetensi digital dari mereka yang sudah memasuki dunia kerja sehingga dapat memperluas kesempatan mereka.
Kejuruan pelatihan yang diselenggarakan di BLK terdiri dari kejuruan Bangunan, Bisnis dan Manajemen, Teknik Elektronika, Teknik Listrik, Teknik Manufaktur, Teknik Otomotif, Teknik Las, Teknologi Informasi dan Komunikasi. Kejuruan yang berpotensi menggunakan software Autodesk adalah kejuruan teknik manufaktur, bangunan, serta teknologi informasi dan komunikasi.
Dikatakan, kebutuhan tenaga kerja yang dapat menggunakan software desain Autodesk sangat tinggi, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Kemnaker melalui BLK, bekerja sama dengan Autodesk akan menyelenggarakan pelatihan penggunaan software Autodesk bagi pencari kerja di BLK.
BLK dapat membantu menyediakan calon tenaga kerja bagi para klien Autodesk, sedangkan Autodesk dapat mendukung berjalannya pelatihan dengan menyediakan pelatihan bagi instruktur-instruktur BLK, menyediakan program dan kurikulum pelatihan sesuai standar Autodesk, menyediakan koneksi dalam menyelenggarakan pemagangan bagi peserta pelatihan, transfer teknologi, memberikan masukan terhadap kurikulum pelatihan kejuruan yang menggunakan software autodesk, serta bentuk-bentuk kerjasama lain yang dapat memberikan nilai tambah kepada BLK maupun kepada Autodesk.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015