• Beranda
  • Berita
  • Dirjen PU: 3,1 juta orang Indonesia punya lebih dari satu rumah

Dirjen PU: 3,1 juta orang Indonesia punya lebih dari satu rumah

17 September 2015 16:35 WIB
Dirjen PU: 3,1 juta orang Indonesia punya lebih dari satu rumah
Foto udara perumahan di kawasan Tangerang, Banten. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Ada sekitar 3,1 juta penduduk yang diperkirakan memiliki rumah lebih dari satu"

Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syarif Burhanuddin mengungkapkan ada 3,1 juta orang Indonesia yang memiliki beberapa rumah sebagai bentuk investasi.

"Ada sekitar 3,1 juta penduduk yang diperkirakan memiliki rumah lebih dari satu," kata Syarif Burhanuddin dalam pameran perumahan di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, pemerintah tentu saja tidak dapat melarang orang untuk berinvestasi dalam sektor perumahan yang biasanya akan disewakan atau dijual kembali.

Namun, ia mengingatkan bahwa hal tersebut juga layak dipikirkan karena masih banyak masyarakat di Indonesia yang masih belum memiliki tempat tinggal sendiri.

Untuk itu, lanjutnya, pemerintah juga telah mencanangkan program sejuta rumah untuk membantu mengatasi "backlog" atau kekurangan perumahan di Tanah Air.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyatakan kesiapannya guna memangkas perizinan yang dinilai menghambat pembangunan perumahan di berbagai daerah.

"Kami akan berusaha memangkas perizinan yang menghambat program pembangunan perumahan, apalagi pemerintah memiliki program satu juta rumah," kata Basuki Hadimuljono, Selasa (15/9).

Menteri PUPR mengemukakan, pihaknya bakal berkordinasi dan bekerja sama dengan sejumlah kementerian dan lembaga terkait lainnya untuk melakukan pemangkasan perizinan tersebut.

Basuki Hadimuljono juga mengingatkan, paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah juga memiliki arah yang sama yaitu untuk melakukan deregulasi.

Pemerintah daerah diharapkan juga dapat mempermudah regulasi pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015