"Penelitian di Singapura menunjukkan, anak-anak yang suka main di luar ruangan minimal satu jam perhari, kejadian kelainan matanya lebih sedikit daripada anak-anak yang kerap main di dalam ruangan," kata dia, di Jakarta, Jumat.
Lebih lanjut, Kamal mengatakan, saat ini tren kelainan mata, salah satunya miopi (rabun jauh) telah bergeser ke dari yang semula hanya 3 dioptri menjadi di atas 3 hingga 6.
Salah satu penyebabnya ialah paparan gadget yang relatif intensif.
"Ada kecenderungan pergeseran miopi.
Dulu banyak yang di bawah 3 dioptri, sekarang kebanyakan di atas 3-6 dioptri. Anak-anak usia 2-3 tahun sudah terpapar intens gadget, yang isinya kebanyakan game," kata dia.
Bila begini, lanjut dia lasik atau prosedur yang menggunakan laser untuk memperbaiki ketajaman penglihatan, terutama yang tanpa menggunakan pisau (bladeless) akan menjadi kebutuhan masyarakat di masa mendatang.
Di samping memang, masih ada pertolongan lain dalam masalah miopi, yakni kacamata minus dan lensa kontak.
Miopi merupakan kelainan mata yang muncul akibat cahaya yang diterima jatuh tak tepat di retina mata melainkan di depan retina.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015