Warga kepulauan sitaro alami krisis air bersih

18 September 2015 22:20 WIB
Warga kepulauan sitaro alami krisis air bersih
ilustrasi--Warga Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi mengambil air dari rembesan Sungai Cimandiri, Jawa Barat, Rabu (9/9). Sejak empat bulan terakhir mereka mengambil air untuk kepentingan memasak dan air minum karena sumur-sumur milik warga mengering. (ANTARA FOTO/Budiyanto)
Manado (ANTARA News) - Warga di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) Provinsi Sulawesi Utara mengalami krisis air bersih akibat kemarau yang berlangsung cukup lama di daerah tersebut.

"Memang diakui saat ini di Kabupaten Sitaro mulai mengalami krisis air bersih," kata Bupati Sitaro Tony Supit di Manado, Jumat.

Tony mengatakan, pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro tidak tinggal diam dan telah mengantisipasinya dengan menyediakan air bersih kepada masyarakat.

"Kami mulai menyuplai air bersih kepada masyarakat untuk diminum dan dimasak," kata Tony.

Dia mengatakan, setiap dua hari pemerintah menyuplai air bersih di semua desa di Kabupaten Kepulauan Sitaro untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat tersebut.

"Jadi di depan-depan kantor desa sudah disiapkan tong air untuk mendapat suplai air bersih, dan masyarakat bisa datang langsung memanfaatkan air tersebut," jelasnya.

Memang, kata bupati, debit air mulai menurun karena kemarau yang cukup panjang saat ini.

"Sudah sekitar sebulan lebih pemerintah menyiapkan air bersih untuk masyarakat Sitaro," jelasnya.

Sehingga, katanya, saat ini pihaknya tengah melakukan pengeboran air bersih di beberapa titik yang masih memiliki mata air yang cukup baik.

"Kami melakukan ini agar krisis air bersih tidak berkepanjangan, karena diperkirakan kemarau akan terjadi hingga akhir tahun 2015," katanya.

Pewarta: Fidel Malumbot
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015