Pejabat tersebut, yang berbicara kepada Xinhua tanpa mau disebutkan jatidirinya, mengatakan pesawat tanpa awak kedua itu jatuh di lahan pertanian di pinggira Kota Beit Lahia di bagian utara Jalur Gaza. Ia menambahkan petani yang menemukan drone tersebut menyerahkannya kepada Hamas.
Ia mengatakan pesawat tanpa awak milik Israel itu jatuh di Jalur Gaza mungkin karena disengaja atau karena gangguan teknis.
Sayap bersenjata Hamas, yang dikenal dengan nama Brigade Al-Qassam, belum secara resmi mengeluarkan komentar, kata Xinhua di Jakarta, Minggu pagi. Sementara itu para pejabat militer Israel tak mengeluarkan komentar mengenai laporan tersebut.
Pada 22 Juli, Hamas mengumumkan bahwa kelompok gerilyawan Palestina tersebut menyita drone Sky-Lark 1, yang juga jatuh di bagian utara Jalur Gaza.
Hamas, katanya, memeriksa pesawat tanpa awak itu, melucutinya dan kemudian merakitnya kembali dan sekarang drone tersebut digunakan oleh Brigade Al-Qassam.
Pada Jumat malam, beberapa jet tempur Israel melancarkan tiga serangan udara yang ditujukan ke instalasi pelatihan kelompok gerilyawan Palestina itu sebagai reaksi atas penembakan roket yang sebelumnya dilancarkan dari Jalur Gaza ke dalam wilayah Israel.
Pada 26 Agustus 2014, Israel dan Hamas mencapai gencatan senjata yang mengakhiri dua bulan pertempuran di Jalur Gaza. Lebih dari 2.140 orang Palestina dan 70 orang Yahudi tewas. Gencatan senjata tersebut diperantarai oleh Mesir.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015