Padang (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping di Padangpariaman, Sumatera Barat (Sumbar), menyampaikan jarak pandang di Kota Padang pada Minggu pagi hanya sekitar 1.000 meter akibat kabut asap.Setelah diguyur hujan dua hari lalu, kabut asap kembali menyelimuti Padang dan Sumbar menyebabkan jarak pandang terbatas,"
"Setelah diguyur hujan dua hari lalu, kabut asap kembali menyelimuti Padang dan Sumbar menyebabkan jarak pandang terbatas," kata Analis Cuaca BMKG Ketaping Yuni Fitria saat dikonfirmasi di Padang, Minggu.
Menurut dia, kabut asap berasal dari provinsi tetangga seperti Riau dan Sumatera Selatan sedangkan di Sumbar pada bagian selatan terdeteksi beberapa titik panas.
Ia mengatakan, kabut asap tidak hanya menyelimuti kota Padang namun juga merata di hampir sebagian wilayah Sumbar.
"Kabut asap tersebut hanya akan berkurang jika hujan turun di sumber titik api, jika hujan turun di Sumbar hanya akan hilang sebentar kemudian kembali lagi," kata dia.
Ia menyampaikan dalam dua hari ke depan belum terlihat tanda-tanda akan turun hujan sehingga kabut asap dipastikan belum akan berkurang.
Kabut asap yang menyelimuti Padang menyebabkan aktivitas warga yang biasanya ramai berolahraga pada sejumlah titik menjadi terhambat.
Pada beberapa lokasi yang menjadi tempat olahraga warga seperti Pantai Padang dan GOR Agus Salim terpantau tidak seramai biasa.
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Bencana Dinas Kesehatan Sumbar, Irene mengatakan, pihaknya telah membuat edaran kepada kabupaten dan kota agar meningkatkan upaya pencegahan dampak buruk kabut asap, dengan memakai masker dan mengurangi kegiatan di luar ruangan.
"Masyarakat diimbau kurangi aktivitas di luar rumah, perbanyak konsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh," kata dia.
Terkait kasus infeksi saluran pernafasan (ISPA) ia mengatakan pada pekan ke-34 mencapai 4.265 kasus, pekan ke-35 6.009 kasus dan pekan ke-36 3.220 kasus.
Ia mengatakan pihaknya selalu memantau kasus ISPA dan pada pekan ke-36 pada tingkat provinsi tidak terlihat peningkatan kasus.
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015