Babel jadikan Muntok destinasi kota tua dunia

21 September 2015 12:59 WIB
Babel jadikan Muntok destinasi kota tua dunia
Mercu suar Tanjung Kalian di tepi pantai Kota Muntok, Bangka Belitung. Mecu suar dari abad ke-17 ini tetap terawat baik dan di sekelilingnya terdapat pantai pasir putih serta lokasi penyelaman mengagumkan. (ANTARA News)

Dua di antara ratusan gedung tua yang masih kokoh berdiri yaitu Pesanggrahan Menumbing dan Wisma Ranggam. Gedung tersebut pernah dijadikan tempat pengasingan Bung Karno bersama Bung Hatta...

Pangkalpinang (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menjadikan Kota Muntok Kabupaten Bangka Barat, destinasi wisata kota tua dunia, karena memiliki nilai sejarah yang tinggi.

"Selama ini alasan wisatawan asing datang ke Muntok, hanya untuk melihat langsung kota tua, artinya wisata sejarah di daerah ini sudah dikenal masyarakat dunia," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, K.A Tajuddin di Pangkalpinang, Senin.

Ia menjelaskan saat ini ratusan gedung tua peninggalan penjajahan Belanda masih berdiri kokoh di sepanjang pantai dan perbukitan Muntok.

"Dua di antara ratusan gedung tua yang masih kokoh berdiri yaitu Pesanggrahan Menumbing dan Wisma Ranggam. Gedung tersebut pernah dijadikan tempat pengasingan Bung Karno bersama Bung Hatta dan sejumlah pemimpin pendiri bangsa ini," katanya.

Selain itu, kata dia, wisatawan juga dapat menikmati kemegahan bangunan tua yang masih kokoh, mercu suar Tanjung Kelian dan dari puncak bangunan itu, pengunjung bisa menyaksikan keindahan alam dan pantai.

"Beberapa waktu lalu, anggota Parlemen Belanda secara khusus datang ke Muntok untuk melihat peninggalan sejarah dan kota tua di Muntok. Ini artinya kota tua Muntok sudah dikenal oleh masyarakat dunia," ujarnya.

Meskipun demikian, lanjut dia, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Babel terus mempromosi kota tua, wisata sejarah daerah lainnya, pantai, bahari, alam, budaya dan kuliner khas daerah ini.

"Kegiatan promosi potensi wisata ini tentu akan berdampak positif terhadap perkembangan wisata dan perekonomian masyarakat, ujarnya.

Pewarta: Aprionis
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015