"Temuan ini memperlihatkan perlunya percobaan klinis untuk menguji efek pengurangan asupan garam dan kalium untuk perkembangan penyakit ginjal kronis pada pasien dengan asupan garam dan kaliumnya tinggi," ujar ketua studi Dr. Jiang He dari Universitas Tulane.
Pada penelitian ini, para peneliti menguji sampel urin hampir 4.000 orang yang menderita penyakit ginjal kronis.
Lalu, mereka meneliti asupan nutrisi harian para partisipan guna mengetahui pengaruh garam dan kalium pada perkembangan penyakit.
Studi ini menyimpulkan, rata-rata partisipan mengonsumsi 3700 mg per hari garam dan kalium, melebihi anjuran 2.400 mg per hari.
Asupan yang melebihi rekomendasi ini, kata peneliti, berhubungan dengan perkembangan penyakit ginjal kronis yang lebih cepat.
Peneliti menyebut temuan ini bisa menjadi aturan baru tentang asupan maksimal harian garam dan kalium bagi penderita penyakit ginjal kronis.
Penyakit ginjal kronis dapat berkembang menjadi gagal ginjal dan meningkatkan risiko penderita terkena penyakit jantung, bahkan kematian dini, demikian laman WebMD.
Penerjemah:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015