"Tahun ini kami melakukannya di Makassar dan responnya bagus," ujar Chandra di Indonesia Convention & Exhibition, BSD, Tangerang, Selasa.
Pada Februari 2015, Philips memberikan 100 set Solar Home System dan Solar Street Lighting pada sembilan desa di Sulawesi Selatan, yakni Romang Tangaya, Matteko, Benteng, Bonton Manurung, Bonto Sumba, Erelembang, Wage, Belawa dan Inalipue.
Program ini memberi akses penerangan untuk masyarakat dengan berbasis tenaga matahari yang dipasang di rumah warga dan tempat publik, seperti masjid, balai kesehatan, sekolah juga balai desa.
"Kami juga akan mengembangkan Kota Terang ke desa-desa kecil lain," imbuh dia.
Selain Kampung Terang Hemat Energi, Philips juga memiliki inisiatif Kota Terang Philips LED (KTLD). KTLD yang berlangsung sejak 2012 telah menyediakan penerangan di ruang publik kota, seperti ikon-ikon di seluruh nusantara.
Chandra mengatakan hingga kini Kota Terang telah ada di delapan kota, yaitu Jakarta, Surabaya, Palembang, Bali, Yogyakarta, Bandung, Medan dan Makassar.
Beberapa contoh ikon yang pencahayaannya disediakan Philips adalah Tugu Monumen Nasional Jakarta, Tugu Pahlawan Surabaya, Jembatan Ampera Palembang, Gedung Sate Bandung dan Patung Dewa Ruci serta Ksatria Gatot Kaca di Bali.
Philips juga baru-baru ini menyelesaikan proyek untuk menyediakan penerangan dalam Indonesia Convention Exhibition (ICE) di Tangerang. Sebanyak 20.000 titik lampu luminer LED dipasang untuk menerangi bangunan dengan total area 220.000 meter persegi.
Philips juga baru-baru ini menyelesaikan proyek untuk menyediakan penerangan dalam Indonesia Convention Exhibition (ICE) di Tangerang. Sebanyak 20.000 titik lampu luminer LED dipasang untuk menerangi bangunan dengan total area 220.000 meter persegi.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015