"Pabrik baru ini, akan memproduksi AIS tegangan menengah dan bagian dari rencana investasi perusahaan sebesar 20 juta dollar AS," kata Country Managing Director ABB di Indonesia Richard Ledgard melalui siaran pers di Jakarta, Rabu.
Investasi tersebut, lanjut Richard, termasuk di dalamnya pembangunan pabrik produk listrik tegangan rendah di Cibitung yang telah diresmikan tahun lalu Indonesia, menurut Richard, adalah negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan memiliki kekuatan ekonomi yang terus berkembang dan diperhitungkan secara global.
Switchgear yang diproduksi di pabrik baru akan mendukung distribusi energi listrik secara efisien dan andal dalam rangka memenuhi kebutuhan energi listrik.
"Selain untuk memenuhi kebutuhan domestik, pabrik baru ini berfungsi sebagai titik suplai yang memegang peranan penting di tingkat regional. Fasilitas produksi yang canggih akan membantu peningkatan kebutuhan konsumen di sektor distribusi energi, secara global," papar dia.
Fasilitas produksi seluas 3.700 meter persegi yang terletak di Tangerang, lanjut Richard, akan memproduksi rangkaian produk AIS tegangan sedang, seperti UniSwitch, UniSec, UniGear dan UniGear Digital, yang merupakan inovasi produk switchgear tegangan menengah paling inovatif. "Pabrik semi otomatis ini dirancang untuk menjalankan proses produksi yang efisien dengan kapasitas mencapai 4.000 panel switchgear per tahun," ujarnya.
Saat ini, lebih dari sejuta panel AIS buatan ABB telah digunakan di lebih dari 100 negara di sektor galangan lepas pantai, kapal pengangkut dan tambang LNG, kapal pesiar, industri manufaktur, gardu induk, pembangkit listrik.
Fungsi switchgear dalam sebuah sistem energi listrik adalah mengendalikan, melindungi dan mengisolasi peralatan listrik untuk menjaga kestabilan suplai listrik.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015