Jenis mainan yang tepat bagi perkembangan anak

8 Oktober 2015 09:29 WIB
Jenis mainan yang tepat bagi perkembangan anak
Pengawasan Barang SNI Petugas lapangan pengawasan peredaran barang dan jasa dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Solo merazia produk-produk mainan di salah satu toko mainan di Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/4). Kegiatan tersebut sebagai bentuk pengawasan terhadap mutu barang dan jasa ber-Standar Nasional Indonesia (SNI) yang dijual beredar dipasaran. (ANTARA FOTO/Maulana Surya)
Jakarta (ANTARA News) - Orangtua perlu memilih mainan yang tepat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak, kata spesialis anak dr. Markus Danusantoso.

"Memilih mainan harus ada nilai belajar untuk aspek tumbuh kembang," kata dokter yang berpraktik di RSU Bunda Menteng itu.

Selain itu, pilihlah mainan yang tidak berbahaya dan terbuat dari bahan bermutu. Sesuaikan juga mainan dengan usia anak. Sesuai dengan fungsinya, mainan juga harus menyenangkan bagi anak serta sederhana.

"Semakin besar, berikan anak mainan yang lebih kompleks," kata dia.

Pada bayi baru lahir, anak baru mulai belajar mengenali wajah, tersenyum, menyentuh dan menggenggam. Mainan yang tepat adalah yang bisa menstimulasi panca indera bayi, seperti mainan berwarna-warni yang dapat dapat digantung di atas ranjang bayi.

Ketika beranjak usia enam bulan, bayi sudah bisa memegang, memutar, melatih konsentrasi juga mengenal dan melatih memori warna serta urutan kecil hingga besar, begitu pula sebaliknya. 

Bayi di tahap ini juga sudah bisa berbagi peran bermain bersama sehingga orangtua dapat ikut bergantian bermain untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial. Contoh mainan yang tepat adalah mainan cincin bersusun yang warna dan ukurannya bervariasi. 

"Stacking dapat melatih pola pikir dan imajinasi. Anak diajak memikirkan bagaimana membuat bangunan yang kokoh," jelas dia.

Mainan dengan tekstur berbeda-beda juga dapat melatih anak mengenal jenis permukaan. Sedangkan mainan di mana anak harus memasukkan mainan sesuai bentuknya, misalnya kotak, lingkaran dan segitiga, dapat melatih koordinasi mata-tangan untuk 

Memasuki usia 9 bulan, ujung jari anak mulai terlatih sehingga mainan yang menggunakan alat seperti stick cocok untuk mengembangkan kemampuannya.

Anak usia ini sudah mulai berjalan, mendorong, duduk dan jongkok. Mainan seperti "walker" yang didorong dapat melatihnya berjalan. Orangtua dapat mengecek apakah cara berjalan anak sudah benar, atau justru ada hal abnormal yang harus diperbaiki.

Usia di atas 12 bulan membutuhkan mainan yang dapat membuat anak melatih koordinasi mata-kaki saat berjalan, keseimbangan, belajar melompat dan melangkah. Anak juga mulai berlatih mengasah memori dan konsentrasi serta mengenal angka.

Mainan seperti mendandani boneka dengan pilihan baju dan aksesori seperti sepatu yang menuntut anak untuk membuka tutup kancing, resleting dan menyimpulkan tali cocok untuk usia di atas 18 bulan. 

Mainan rumah-rumahan dengan berbagai perabotan dan hewan dapat melatih imajinasi sekaligus membuat anak mengenal benda-benda serta konsep ruang, mana bagian dalam, luar, atas bawah, pintu masuk dan pintu keluar.

Kendati demikian, Markus menegaskan bahwa keterlibatan orangtua dalam bermain sama pentingnya dengan variasi mainan yang diberikan.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015