Aktivitas seni budaya mereka dalam satu kanvas besar itu, dilakukan di halaman Limanjawi Art House Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, sekitar 600 meter timur Candi Borobudur, setelah mereka bertandang selama beberapa saat ke candi Buddha terbesar di dunia tersebut.
Ikut menyaksikan kegiatan mereka yang ditandai dengan suguhan tarian kontemporer desa, "Jingkrak Sundang", oleh para seniman petani Sanggar Saujana Keron di kawasan Gunung Merapi dan Merbabu, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang pimpinan Sujono, antara lain Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Magelang Edy Susanto.
Yogyakarta International Art Festival berlangsung di Jogja National Museum, Gampingan, Yogyakarta, pada 4-10 Oktober 2015 dengan peserta para perupa, antara lain kalangan pelukis, pematung, seniman grafis.
Mereka berasal dari sejumlah negara, antara lain di kawasan Eropa dan Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, Taiwan, Thailand, Korea, Singapura, Malaysia, Vietnam, Bangladesh, India, Rusia, Kanada, Mesir, Peru, Serbia, Turki, Filipina, Nepal, Polandia, dan Indonesia.
Ketua Panitia Yogyakarta International Art Festival 2015 Hadi Soesanto mengatakan kegiatan itu bermanfaat membuka jalinan jejaring di kalangan perupa dari berbagai negara.
"Di antara mereka, ada yang datang mengikuti rangkaian festival ini atas dukungan pemerintahnya, ada juga yang secara mandiri, ada yang mendapat dukungan dari pendonor. Harapannya ketika para perupa Indonesia menghadiri atau diundang ke luar negeri untuk mengikuti pertemuan serupa, ada dukungan dari pemerintah. Hal itu akan memperkuat semangat kalangan perupa Indonesia untuk membuat karya di luar negeri dan menyebarluaskan kekayaan seni budaya Indonesia di luar negeri," katanya.
Ia mengatakan kegiatan melukis bersama di kawasan Candi Borobudur itu berkat kerja sama antara panitia dengan para seniman kawasan setempat yang tergabung dalam Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI) 2015 pimpinan Umar Chusaeni yang juga pengelola Limanjawi Art House.
Selama festival tersebut, para perupa dari 22 negara yang berjumlah 50 seniman itu, telah membuat sekitar 100 karya, antara lain lukisan, patung, dan grafis.
Menurut rencana, karya mereka dipamerkan di Jogja National Museum, Gampingan, Sabtu (10/10), dengan dibuka oleh Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Isteri Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.
"Tahun ini adalah festival yang pertama, kami telah merencanakan untuk menjadikan agenda rutin dengan jumlah peserta yang lebih banyak lagi dan menjangkau berbagai negara lainnya juga," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Magelang Edy Susanto mengatakan kehadiran para perupa di kawasan Candi Borobudur itu menambah semarak aktivitas kepariwisataan di sekitar bangunan peninggalan nenek moyang Bangsa Indonesia yang dibangun sekitar abad ke-8 tersebut.
"Aktivitas kepariwisataan kawasan Candi Borobudur semakin semarak dengan kegiatan mereka melukis bersama di tempat ini," katanya.
Pewarta: M. Hari Atmoko
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015