• Beranda
  • Berita
  • Teater Abang None angkat silat Betawi lewat "Jawara"

Teater Abang None angkat silat Betawi lewat "Jawara"

15 Oktober 2015 17:47 WIB
Teater Abang None angkat silat Betawi lewat "Jawara"
Maudy Koesnaedi, pembina Teater Abang None Jakarta dan produser sandiwara "Jawara! Langgam Hati dari Marunda".(ANTARA/Muhammad Adimaja)
Jakarta (ANTARA News) - Teater Abang None Jakarta mengangkat seni bela diri silat Betawi lewat pertunjukan sandiwara "Jawara! Langgam Hati dari Marunda" di Gedung Kesenian Jakarta pada 24-25 Oktober.

"Setiap pementasan selalu angkat budaya Betawi dari sisi yang beda," kata pembina Teater Abang None (Abnon) Jakarta yang juga memproduseri sandiwara itu, Maudy Koesnaedi, saat jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Produksi kesembilan teater yang terdiri atas para finalis Abang None tersebut mengangkat legenda Si Mirah dari Marunda, yang menceritakan sayembara para jawara untuk meminang Mirah, seorang perempuan cantik yang jago silat.

Melalui lakon itu, Maudy ingin memperkenalkan kembali silat Betawi kepada generasi muda agar jenis seni bela diri itu menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Maudy menyebut pementasan kali ini berat karena menitikberatkan pada kemampuan fisik dan bela diri para pemain di samping akting, vokal dan tari.

Dia bekerja sama dengan koreografer silat Atien Kisam untuk mengajarkan silat kepada 35 pemain sandiwara "Jawara", yang kebanyakan belum memiliki pengetahuan bela diri.

Selain itu Maudy ingin menyesuaikan lakon yang disutradarai oleh Adjie N. A itu dengan selera pemuda zaman sekarang agar dapat diterima.

"Tidak mudah mengemas budaya supaya kekinian dan bisa diterima anak muda," kata Maudy, None Jakarta tahun 1993.

Teater Abnon Jakarta yang dibentuk sejak 2009 merupakan wujud usaha para finalis Abang None untuk melestarikan budaya Betawi.

Teater tersebut antara lain telah memproduksi "Cinta Dasima" (2009), "Doel" (2010), "Sangkala 9/10" (2011) dan "Soekma Djaja" (2013).

"Jawara! Langgam Hati dari Marunda" digelar di Gedung Kesenian Jakarta pada 24-25 Oktober dengan harga tiket mulai dari Rp175.000 hingga Rp375.000.


Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015