• Beranda
  • Berita
  • Mesty Ariotedjo bela negara lewat keahlian medis

Mesty Ariotedjo bela negara lewat keahlian medis

16 Oktober 2015 16:06 WIB
Mesty Ariotedjo bela negara lewat keahlian medis
Mesty Ariotedjo (mestyariotedjo.com)
Jakarta (ANTARA News) - Dokter sekaligus musisi Mesty Ariotedjo berpendapat setiap warga Indonesia dapat membela negara dengan berkontribusi sesuai keahlian masing-masing.

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menilai seluruh kebaikan yang dilakukan tiap individu, meski dampaknya kecil, adalah wujud kontribusi bela negara. 

"Saya dokter, jadi saya mencari bisa berbuat apa dalam bidang medis," kata Mesty dalam pesan singkat pada Antara News, Jumat.

Salah satu yang sedang diwujudkan gadis yang sedang menempuh program pendidikan dokter spesialis (PPDS) ilmu kesehatan anak itu adalah menjadi co-founder portal WeCare.id yang bertujuan mengumpulkan dana untuk pasien di daerah terpencil.

Portal yang baru diresmikan pada Kamis (15/10) bekerjasama dengan dokter di daerah untuk mengumpulkan data pasien yang butuh bantuan. 

Para donatur dapat memilih pasien yang ingin dibantu lewat daftar informasi di laman tersebut. Hingga kini ada enam pasien dari Malili, Flores, Pasuruan dan Bromo yang siap dibantu.

Pemain harpa itu juga sedang mempersiapkan peluncuran single "Tentang Perempuan" yang akan dimainkan dalam Konser Tentang Perempuan bersama Andres Arianto (akordeon), Rama Widi (harpa), Fortebright Orchestra, dan juga Children in Harmony di Galeri Indonesia Kaya, Minggu.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan berencana membentuk kader bela negara sebanyak 100 juta orang dalam 10 tahun untuk mengantisipasi serangan ideologi dari pihak dalam maupun luar. 

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menjelaskan kader bela negara itu disiapkan mengingat permasalahan bangsa yang semakin banyak mulai dari serangan ideologi yang menghancurkan bangsa serta hal-hal yang membuat rasa cinta tanah air para generasi muda luntur.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015