"Sekarang semakin banyak. Jumlah titik api aktif sudah mencapai 215. Kalau sebelumnya hanya seratusan titik api aktif,", kata prakirawan Stasiun Metereologi Kelas III Timika Sartika Damanik kepada Antara di Timika, Kamis.
Lokasi persebaran titik api terbanyak di kedua wilayah itu terdapat ada di wilayah selatan Papua di Kabupaten Merauke dan Mappi. Khusus Merauke, titik api aktif terbanyak ada di Pulau Kimaam atau Pulau Yos Sudarso serta perbatasan Merauke dan Mappi.
Akibatnya, Kota Timika terkena dampak paling buruk sampai mengganggu penerbangan di Bandara Moses Kilangin, Timika.
"Kabut asap hari ini di Timika semakin pekat. Ini yang paling pekat selama satu pekan terakhir dengan jarak pandang hanya 200-300 meter," jelasnya.
Sartika mengatakan wilayah Timika dan sekitarnya menerima dampak buruk dari kebakaran lahan hutan di Merauke lantaran saat ini angin bertiup dari arah tenggara menuju barat. Posisi Merauke dan Mappi ada di sisi tenggara Timika.
Kondisi itu diperburuk oleh keadaan Timika dan sekitarnya sendiri karena akhir-akhir ini dilanda musim kemarau.
"Potensi hujan sangat rendah karena pertumbuhan awan sangat sedikit. Kalau ada hujan lebat tentu bisa mengurangi asap," jelasnya.
Ia memperkirakan kondisi cuaca di Timika dan sekitarnya masih tetap sama untuk tiga hingga lima hari ke depan, apalagi jika kebakaran lahan hutan di Merauke dan Mappi semakin meluas.
"Kami perkirakan jarak pandang maksimal hanya 500 meter hingga 1.500 meter hingga lima hari ke depan," ujar Sartika.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015