"Kemarin sudah diproduksi 1.000 unit dan segera dikirimkan, mungkin hari ini tiba di Banjarmasin," kata Menteri Sosial, Khofifah Parawansa, di Palangka Raya, Minggu. Kementerian Sosial juga sudah memesan 7.000 unit serupa untuk dipasang di titik evakuasi.
Seribu unit alat itu diprioritaskan untuk ditempatkan di titik-titik evakuasi seperti rumah singgah anak-anak korban asap di Kalimantan Tengah karena kondisi asap yang buruk.
"Jika pembersih udara itu memungkinkan untuk dipasang di rumah-rumah, maka warga terdampak asap tidak harus dievakuasi di tempat pengungsian apalagi keluar kota," kata Parawansa.
Alat pembersih udara buatan anak bangsa itu diproduksi dengan harga sangat terjangkau, yaitu 20 dolar Amerika Serikat per unit tapi berstandar internasional.
Menurut dia, terkait titik evakuasi jika tempat yang dijadikan lokasi evakuasi seluruhnya memakai alat pengatur udara (AC) dan aman maka tidak dibutuhkan pembersih udara, tapi sebaliknya jika tidak sepenuhnya ber-AC maka akan dipasang alat itu.
AC sebetulnya tidak dirancang untuk menyaring partikel berbahaya di dalam udara bagi kesehatan manusia, dia hanya mengurangi temperatur dan terkadang malah menyerap kelembaban udara yang disirkulasi.
Untuk Kalimantan Tengah, Kementerian Sosial sudah menyiapkan tujuh titik evakuasi bagi korban asap yang rentan terutama bayi, anak-anak, ibu hamil serta lanjut usia.
Untuk Kalimantan Tengah, Kementerian Sosial sudah menyiapkan tujuh titik evakuasi bagi korban asap yang rentan terutama bayi, anak-anak, ibu hamil serta lanjut usia.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015