"Berdasarkan komunikasi melalui HT, para pendaki tersebut sudah menjauh dari titik api dan kembali ke Cikasur, namun informasi tentang titik api kebakaran masih simpang siur," kata Kepala BKSDA III Jember, Sunandar Trigunajasa, Senin malam.
Sebanyak lima pendaki terjebak kebakaran hutan di Pegunungan Hyang Argopuro dan mereka merupakan mahasiswa pendaki dari kelompok pecinta alam Universitas Jember.
Informasi awal, lanjutnya, para pendaki itu melihat titik api di kawasan Cikasur dan mereka menghubungi Basarnas dan BPBD Jember, namun setelah dicek petugas di lapangan tidak ada titik api tersebut sesuai dengan informasi para pendaki.
"Memang terpantau ada titik api dari satelit, namun petugas gabungan akan melakukan pengecekan tepatnya titik api tersebut. Tim akan naik ke Argopuro melalui jalur Baderan di Kabupaten Situbondo," tutur dia.
Sementara itu laporan dari BMKG Surabaya, titik kebakaran terjadi di 19 kecamatan se-Jawa Timur di antaranya ada di Kabupaten Situbondo, Probolinggo, dan Jember.
Di Situbondo, titik kebakaran (berdasarkan sebaran asap) berada di Kecamatan Jati Banteng dan Sumber Malang yang merupakan lereng Pegunungan Argopuro. Sedangkan di Jember, titik api terdapat di Kecamatan Panti yang juga dilintasi Pegunungan Argopuro dan di Probolinggo, titik api berada di Kecamatan Krucil.
Komandan Basarnas Jember, Satrio Nuridanto, tim Basarnas akan masuk ke jalur pendakian Pegunungan Argopuro melalui jalur Baderan Kabupaten SItubondo untuk membantu mengevakuasi para pendaki yang dikabarkan terjebak kebakaran tersebut.
"Seberapa luas kebakaran yang terjadi dan bagaimana kondisi pendaki, kami masih belum bisa menyampaikan karena tim masih bergerak untuk ke lokasi kebakaran tersebut," katanya.
Pegunungan Hyang Argopuro membentang meliputi empat kabupaten yakni Kabupaten Situbondo, Bondowoso, Jember, dan Probolinggo.*
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015