Kabag Ops Polres Rejanglebong Kompol Rudy S, Selasa subuh, mengatakan mereka sudah turun ke Desa Pelalo Kecamatan Sindang Kelingi yang di duga menjadi tempat jatuhnya benda asing tersebut, namun belum menemukan jenis benda apa yang jatuh ke hutan lindung tersebut.
Rombongan tim Polres Rejanglebong bersama dengan sejumlah wartawan dan warga setempat kata dia, melakukan pencarian dengan berjalan kaki dan ada juga yang menggunakan sepeda motor trail, namun terjalnya medan membuat usaha pencairan hanya bisa dilakukan dengan berjalan kaki yang memakan waktu lebih kurang dua jam perjalanan.
"Lokasinya berjarak kurang lebih 10 km dari Desa Pelalo yang berada di pinggir Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau. Di tempat yang dituju kami sempat melihat adanya kobaran api di dalam lembah, tapi karena cukup dalam dan terhalang kabut maka kami kembali lagi ke Desa Pelalo," katanya.
Upaya pencairan benda asing yang jatuh ke daerah itu dan membuat heboh kalangan masyarakat Rejanglebong dan sekitarnya ini akan dilakukan pada pukul 09.00 WIB bersama dengan warga setempat.
Sementara itu menurut Sutrisno (40) warga Desa Belitar Kecamatan Sindang Kelingi, ia melihat benda asing yang mengeluarkan api melintasi desanya menuju ke arah Bukit Seruwai di sebelah Desa Pelalo.
"Memang ada benda asing yang jatuh di situ, benda tidak jelas, tapi terbakar. Saat jatuh benda ini sempat menarik perhatian warga Desa Belitar yang saat itu sedang berkumpul karena akan melakukan pengajian di salah satu rumah warga," ujarnya.
Ratusan warga Desa Pelalo Kecamatan Sindang Kelingi yang yang berjarak 25 km dari Kota Curup atau 110 KM dari Kota Bengkulu, pada malam kejadian memandati Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, guna mengetahui benda asing yang jatuh ke daerah itu yang dikira semacam meteor dan pesawat yang terbakar.
Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015