"Ada beberapa warga termasuk bayi yang berobat ke kapal perang (KRI Dr Soeharso) karena mengeluh sakit pernapasan akiba kabut asap," ucap Komandan Lanal Banjarmasin Kolonel Laut (P) Haris Bima Bayuseto di Banjarmasin, Selasa.
Ia mengatakan, pasien yang datang ke kapal ini karena mereka tidak sempat menjalani rawat inap melain rawat jalan karena sakit yang mereka alami hanya ringan.
"Pasien yang datang hanya mengeluh batuk-batuk ringan, dan hanya rawat jalan dan dikasih obat, mereka statusnya perorangan bukan kategori pengungsi. Pada Selasa (27/10) ada sekitar tujuh orang dewasa dan bayi berumur satu bulan," tuturnya.
Haris terus mengatakan, kapal perang rumah sakit terapung itu didatangkan memang khusus untuk penanganan kesehatan terhadap masyarakat yang sakit akibat kabut asap.
Kapal tersebut sudah lengkap peralatan kesehatannya serta ada ruang pasien dan ruang operasi serta ada sekitar 28 dokter, empat di antaranya dokter spesialis.
Untuk diketahui tenaga medis yang ada di kapal rumah sakit terapung dr Soeharso 990 itu mereka sudah siap melakukan penanganan terhadap pasien akibat kabut asap yang mereka hirup.
Terkait status tiga kapal perang KRI Banda Aceh, KRI Teluk Jakarta dan KRI Soeharso 990 yang sandar di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin akan dirapatkan pada Rabu (28/10) siang bertempat di Abdi persada sekitar pukul 14.00 wita. Dalam rapat itu rencanakan akan dihadiri Penjabat Gubernur Kalsel.
Pewarta: Gunawan Wibisono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015