• Beranda
  • Berita
  • Bangun tidur kerap sakit kepala? mungkin ini penyebabnya

Bangun tidur kerap sakit kepala? mungkin ini penyebabnya

2 November 2015 11:21 WIB
Jakarta (ANTARA News) - Beberapa dari kita mungkin kerap mengalami sakit kepala setelah bangun dari tidur. Berikut terdapat tiga penyebabnya, menurut profesor kedokteran dari NYU School of Medicine, Roshini Rajapaksa, MD, seperti dilansir Health.com.

1. Kualitas tidur buruk
Rajapaksa mengatakan, kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan anda terkena sakit kepala keesokan harinya. Jadi, hal pertama yang harus dilakukan adalah menyelidiki apa (jika ada) yang mengganggu tidur Anda.

Penyebab umum masalah tidur  ialah sleep apnea, suatu kondisi di mana Anda berhenti bernapas secara berkala sepanjang malam.  Saat nafas terhenti, anda akan bangun untuk mulai bernapas lagi.

Anda mungkin tidak menyadari ini terjadi. Oleh karena itu, tanyakan pada istri atau suami anda apakah saat mendengkur anda tiba-tiba berhenti mendengkur.  

Bila tidak, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosa akurat.

2. Menggertakan gigi sepanjang malam
Bila anda tidak mengalami masalah tidur,  menggertakan gigi sepanjang malam mungkin menjadi salah satu penyebab anda sakit kepala di pagi hari.
 
Menurut Rajapaksa, gertakan gigi apalagi semalaman bisa menyebabkan nyeri pada otot rahang atau sendi temporomandibular (TMJ atau, nama yang umum digunakan untuk gangguan rahang yang kadang-kadang akibat menggertakkan gigi).  Rasa nyeri inilah yang dapat menyebabkan sakit kepala.

Sekali lagi, anda mungkin tidak menyadari kondisi ini. Sebaiknya kunjungi dokter untuk mendeteksi masalah ini jika ada.

3. Tungau debu
Paparan tungau debu (mereka kerap tinggal di seprai dan kasur) selama tidur juga bisa membuat anda sakit kepala saat bangun, karena sinus yang mereka sebabkan.

Jika Anda menderita alergi tungau debu, sering-seringlah mencuci sarung bantal, seprai dan perlengkapan tidur lainnya. Atau bila perlu  cobalah gunakan sarung bantal atau kasur yang dirancang khusus melindungi diri dari paparan tungau debu. 

Penerjemah: Lia Santosa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015