• Beranda
  • Berita
  • GPS truk sampah Bekasi untuk angkut penumpukan sampah liar

GPS truk sampah Bekasi untuk angkut penumpukan sampah liar

5 November 2015 00:15 WIB
GPS truk sampah Bekasi untuk angkut penumpukan sampah liar
Permasalahan Sampah Bekasi. Warga melintas di dekat sampah yang menumpuk hingga ke jalan di Pasar Baru Bekasi, Jawa Barat, Minggu (20/4). Permasalahan sampah pasar tradisional dan sampah perumahan menjadi pengganjal kota Bekasi untuk mendapatkan penghargaan Adipura sejak tahun 2010 lalu. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak)

Misalkan warga mendapati tumpukan sampah liar di suatu titik tertentu dan melaporkannya kepada kami, bilamana ada armada pengangkut yang sedang 'stand by' maka akan segera diterjunkan untuk mengatasinya."

Bekasi (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat berencana menguji coba penerapan teknologi "Global Positioning System" (GPS) pada armada pengangkut sampah.

"Pemasangan GPS ini merupakan salah satu bagian dari pengembangan konsep Bekasi Smart City dalam hal pengelolaan sampah," kata Kepala Dinas Kebersihan Kota Bekasi Abdillah di Bekasi, Rabu.

Dengan pemasangan GPS, kata dia, Dinas Kebersihan Kota Bekasi akan lebih mudah memantau pergerakan armada pengangkut sampah.

"Nantinya bisa diketahui lokasi armada, apakah sedang mengangkut sampah, 'stand by', atau justru rusak sehingga tidak bisa beroperasi," katanya.

Penerapan konsep Bekasi Smart City juga diimplementasikan dalam memfasilitasi keluhan warga akan pelayanan sampah yang bisa disampaikan langsung secara "online".

"Misalkan warga mendapati tumpukan sampah liar di suatu titik tertentu dan melaporkannya kepada kami, bilamana ada armada pengangkut yang sedang 'stand by' maka akan segera diterjunkan untuk mengatasinya," katanya.

Untuk uji coba, pelaksanaan sistem ini akan dilaksanakan di Kecamatan Bekasi Barat dan Medan Satria.

"Bila hasil uji coba positif, baru akan diimplementasikan juga di sepuluh kecamatan lain dalam waktu dekat," katanya.

Penerapan sistem ini diharapkan bisa menjadi solusi atas keberadaan titik-titik penumpukan sampah liar yang hingga kini belum teratasi.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015