"Pembuatan kereta kesehatan dilakukan sepenuhnya di Balai Yasa Yogyakarta sejak satu bulan lalu dan rencanaya bisa diluncurkan Selasa (10/11) bertepatan dengan Hari Pahlawan," kata Wakil Pemimpin Eksekutif PT KAI Daerah Operasi VI Hendy Helmi di Yogyakarta, Senin.
Kereta kesehatan tersebut dibuat memanfaatkan gerbong kereta rel diesel yang disulap menjadi ruang pemeriksaan kesehatan, lengkap dengan berbagai fasilitas penunjang seperti ruang pemeriksaan umum, ruang pemeriksaan gigi, ruang farmasi dan laboratorium.
"Kami melayani pemeriksaan kesehatan secara umum, atau pemeriksaan kesehatan yang sifatnya preventif, bukan untuk tindakan lanjut seperti bedah," katanya.
Rail Clinic akan melayani masyarakat di sepanjang jalur kereta api, khususnya di daerah-daerah yang selama ini dinilai rawan gangguan, seperti banyak terjadi kasus pelemparan batu ke kereta yang melintas.
"Kereta ini tidak disambung dengan kereta komersil, tetapi dijalankan sendiri. Nantinya, tidak hanya digunakan di Daerah Operasi VI saja tetapi di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki jalur kereta," katanya.
Ia berharap keberadaan Rail Clinic mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk selalu menjaga kereta karena kereta juga memberikan manfaat bagi mereka.
"Harapannya, mereka bisa menjaga kereta sehingga gangguan-gangguan yang selama ini dialami kereta bisa terus berkurang," katanya.
Manajer Komunikasi Perusahaan PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Gatut Sutiyatmoko mengatakan jumlah Rail Clinic dimungkinkan ditambah agar setiap daerah operasi memiliki kereta kesehatan.
"Kereta ini juga bisa dimanfaatkan untuk membantu masyarakat apabila terjadi bencana alam dan kejadian gawat darurat lainnya," katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015