• Beranda
  • Berita
  • Blogger mode berbagi ilmu di Taman Vanda Bandung

Blogger mode berbagi ilmu di Taman Vanda Bandung

11 November 2015 13:42 WIB
Blogger mode berbagi ilmu di Taman Vanda Bandung
Dokumentasi model Nadine Chandrawinata memperagakan busana rancangan desainer Anne Avantie yang bertajuk Gambang Semarang pada acara Jakarta Fashion Week 2016 di Jakarta, Selasa (27/10). Pertunjukan yang menjadi perayaan 25 tahun eksistensinya dalam berkarya di dunia mode itu Anne Avantie mendedikasikan bagi kota kelahirannya dengan menampilkan kreasi kebaya dalam berbagai siluet dalam dominasi warna merah, putih, hitam, dan tembaga. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Bandung (ANTARA News) - Dinas Pariwisata Bandung bekerjasama dengan Ardan Komunika menghadirkan acara hiburan bertema Urban Gigs and Fashion, di Taman Vanda Kota Bandung.

"Tidak ada yang salah dalam setiap penampilan seseorang, namun tunjukkan benda-benda yang menonjolkan ciri khas pribadimu. Intinya harus bisa kreatif dalam mengeksplorasi gaya," kata kata Rhyma, salah seorang blogger mode, yang ikut pada acara itu, Rabu.

Rhyma menampilkan kreasinya yang ditampilkan memalui Instagram @rhymaps, mendorong untuk bisa memunculkan gaya-gaya terbaru dengan sentugan kreasi dan inovasi.

Acara itu menghadirkan bincang-bincang mode jalanan, dihadiri tiga blogger mode asal Bandung, yaitu Arrestabila, Sukma, dan Rhyma Permatasari.

Ketiga wanita tersebut berbagi pengalaman dan ilmu di bidang fashion kepada pengunjung Taman Vanda.

Selain Rhyma, blogger mode Arrestabila juga memberikan pendapat tentang cara penampilan sehari-hari serta menjelaskan sedikit tentang sejarah inspirasi gayanya. Ia menuturkan bahwa berpenampilan harus disesuaikan dengan tempat dan acara.

"Bila dalam sehari kita harus menghadiri acara yang berbeda-beda, bisa disiasati menggunakan pakaian basic untuk acara yang casual dan bawa aksesoris atau fashion items tambahan untuk acara yang lebih formal," kata Arrestabila.

Ia mengatakan inspirasi fashion pribadinya diambil dari gaya tampak manis. Gaya ini muncul pada 1920 dan berkembang di era 1950-1970 yang kental dengan aksen klasik dari motif tartan, kemeja, stocking, dan sweater.

Ia mengkombinasikan gaya tersebut dengan beberapa pakaian yang lebih casual dan bisa mendorong percaya diri dalam berpenampilan sehari-hari.

Ia mendorong agar tidak takut berpenampilan menarik karena penampilan adalah kesan yang sangat penting untuk membangun citra diri. "Yang penting terlihat dan terasa nyaman, sesuai dengan pribadimu," katanya.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015