"Kita mengadopsi teknologi baru dimana bantalan di setiap tiang pondasi dirancang agar bisa tahan gempa hingga 9,0 SR," kata Kepala RSUI Julianto Witjaksono dalam konferensi pers Diseminasi Penelitian UI agar dapat dimanfaatkan masyarakat luas, di Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan UI Depok, Kamis.
Ia mengatakan dengan bangunan yang mempunyai tahan gempa ini maka para pasien akan merasa aman dan nyaman ketika berada di dalam ruangan tanpa ada rasa khawatir sedikitpun.
"Kami ingin memberikan yang terbaik bagi masyarakat," katanya.
Universitas Indonesia bekerjasama dengan Japan Internasional Cooperation (JICA) mendirikan Rumah Sakit pemerintah yang berada di bawah manajemen UI pada 30 Sepetember 2013 di atas tanah seluas 74.043 meter persegi.
Dikatakannya RSUI merupakan rumah sakit pendidikan klas B yang menerapkan konsep kendali infeksi konfrehensif dan merupakan rumah sakit pertama di Indonesia yang berstruktur tahan gempa dan memadukan layanan paripurna terintegrasi berbasis rumah sakit primer, sekunder, dan tersier untuk pendidikan, pelayanan dan penelitian berkelas internasional.
"Pelayanan unggulan rumah sakit UI adalah neurokardiovaskular, high risk maternal dan perinatologi, infeksi topik, pelayanan promotif dan preventif lansia," katanya.
Julianto menjelaskan kapasitas operasional awal menyediakan 300 tempat tidur (50 persen kelas 3). Untuk pengembangan ke depan menyediakan hingga 900 tempat tidur. RSUI memiliki 14 lantai, dengan 250 kamar yang terdiri dari 1/3 kamar kelas satu (VIP), 1/3 kamar kelas dua dan 1/3 kamar kelas tiga mengikuti standar internasional.
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015