"'I love you' kita bilang ke mana-mana, kok ke ibu kita pelit?" kata psikolog Ratih Ibrahim dalam kampanye Nivea #PSILoveMama di Jakarta, Kamis.
Tidak semua orang terbiasa mengucapkan rasa cinta, apalagi bila dibesarkan oleh keluarga yang tidak ekspresif.
Namun, Ratih meyakini setiap ibu akan senang bila menerima ucapan "I love you" atau "aku sayang mama" dari sang buah hati.
"Walau jaim (jaga image) dan kesannya tidak butuh, dalam diri tiap orang ada kebutuhan mendengar dari anaknya kalau dia dicintai," jelas Ratih.
Menurut Ratih, ada tiga faktor mengapa orang canggung menyatakan cinta secara verbal, yakni kebiasaan, budaya dan kepribadian.
Semakin jarang dilakukan, tak ada dalam budaya dan memiliki sifat introvert, maka sulit rasanya mengucap cinta. Sebaliknya, jika sesuatu dibiasakan dari generasi ke generasi, otomatis akan menjadi budaya.
"Manusia itu makhluk kebiasaan, jadi dibiasakan saja. Rasanya canggung karena belum terbiasa," kata Ratih.
Ia yakin setiap individu akan terpacu bila mengingat kebersamaan dengan orang terkasih tak mungkin selamanya.
Nivea mengadakan kampanye #PSILoveMama dengan menyediakan fasilitas untuk mengekspresikan kasih sayang pada para ibu lewat video box di mal terkemuka atau melalui situs resmi yang akan dikirimkan langsung kepada ibu.
Nivea juga berkolaborasi dengan produser Lola Amaria dan penyanyi Monita Tahalea untuk menggarap film pendek bertema hubungan ibu dan anak.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015