"Pembentukan jaringan terjadi di trisemester pertama kehamilan. Saat itulah organ-organ vital janin terbentuk. Ibu harus sehat, gizinya tercukupi dengan baik. Kalau gizi tak bagus, kualitas sel (janin) bisa tak bagus," ujar spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi dari RSCM, Dr. Luh Karunia Wahyuni, di Jakarta, Jumat.
Bibir sumbing merupakan kelainan berupa celah pada bagian tubuh yang normalnya tertutup. Kondisi ini terjadi akibat gagalnya proses penyatuan bibir pada masa perkembangan janin.
Selain asupan nutrisi, lanjut Luh, selama hamil, ibu perlu menghidari stres, konsisten menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
"Pikiran harus tenang, enggak boleh stres, pola hidup juga harus sehat, perlu juga menjaga sanitasi lingkungan," kata dia.
Sekalipun kondisi bayi dengan bibir sumbing kebanyakan terjadi dari orang tua berpenghasilan menengah ke bawah, bukan berarti angka kasus nihil pada mereka dari kalangan menengah ke atas.
"Pada kalangan menengah ke atas bisa saja ada infeksi penyakit tertentu yang tak terdeteksi. Oleh karena itu, sebelum hamil calon ibu perlu menjaga kesehatan dan memeriksakan kesehatannya," pungkas Luh.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015