NTB tawarkan diskon 30 persen pariwisata

14 November 2015 02:17 WIB
NTB tawarkan diskon 30 persen pariwisata
ilustrasi Pantai Senggigi Lombok Sebuah kapal pesiar catamaran bersandar di perairan Pantai Senggigi, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (13/2/15). Pantai tersebut merupakan salah satu satu tujuan wisata favorit di Pulau Lombok. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru) ()
Lombok (ANTARA News) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) menawarkan diskon hingga 30 persen pasca erupsi Gunung Barujari 25 Oktober 2015 untuk menarik jumlah hunian wisatawan baik domestik maupun asing.

"Untuk menarik wisatawan agar berkunjung ke Lombok, ada penawaran potongan harga sebesar 20-30 persen di setiap hotel dan resort di Lombok," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB Lalu Muhammad Fauzal ketika ditemui di Lombok, Jumat.

Menurut Fauzal, potongan harga tersebut berlaku hingga akhir tahun untuk membantu pemulihan tingkat kunjungan wisatawan.

Selain itu potongan harga pariwisata tersebut ditujukan untuk mengejar target kunjungan wisatawan ke Lombok sepanjang tahun 2015.

"Pada tahun 2015, target kunjungan wisatawan ke Lombok kami tetapkan sebanyak 2.000 pengunjung," tambah Fauzal.

Sebelumnya, sektor pariwisata Lombok sempat terpukul dengan erupsi anak Gunung Rinjani, Gunung Barujari, yang mengakibatkan ditutupnya akses transportasi udara di Bandara Internasional Lombok (BIL).

Dari penutupan tersebut, ratusan penerbangan dari dan menuju Lombok terpaksa dibatalkan dan memaksa sejumlah wisatawan mengurungkan niat berwisata mereka.

Namun, terhitung sejak Kamis (12/11) Bandara Internasional Lombok telah beroperasi kembali dan menunjukan adanya proses pemulihan tingkat kunjungan wisatawan.

Dia, menegaskan bahwa Lombok dan sekitarnya aman dan tidak terkena dampak dari erupsi Gunung Barujari, sehingga wisatawan dapat berkunjung.

Fauzal juga ingin meyakinkan ke dunia bahwa dunia wisata di Lombok tidak terdampak, termasuk dari gempa dan banjir.

"Kejadian gunung erupsi, itukan memang tidak bisa dihindari. Di Lombok tidak terganggu sama sekali. Baik pemerintahan maupun ekonomi lainnya. Kecuali sedikit debu," ujar Fauzal.

Pewarta: Ageng Wibowo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015