Jakarta (ANTARA News) - Menopause pasti akan dialami oleh perempuan, namun terjadinya berbeda pada setiap orang, tergantung pada ketersediaan sel telur.Setiap bulan, ada sel telur yang matang dan keluar
"Setiap bulan, ada sel telur yang matang dan keluar," kata dr. Lula Kamal pada seminar bertema Kiat Sehat dan Bugar di Usia Produktif di Jakarta, Selasa.
Usia mulai menstruasi juga turut mempengaruhi kapan seseorang akan menopause karena makin muda mulai menstruasi, lebih cepat pula ia akan mengalami menopause dibanding mereka yang lebih lambat usia menstruasi.
Selain itu, jumlah anak yang dilahirkan juga turut memperlambat menopause karena selama hamil sel telur tidak keluar.
Menurut dokter yang juga pembawa acara ini, perempuan Indonesia umumnya mengalami menopause pada usia 48 hingga 52 tahun, namun tidak menutup kemungkinan terjadi sebelum atau setelah umur tersebut.
Sebelum menstruasi benar-benar berhenti, umumnya didahului oleh beberapa gejala yang disebabkan oleh menurunnya hormon estrogen, disebut dengan perimenopause.
Perimenopause umumnya terjadi tiga hingga lima tahun sebelum menopause, antara lain emosi tidak stabil dan payudara menurun.
Gejala yang paling umum adalah menstruasi, baik periode maupun volume yang dikeluarkan tidak menentu, misalnya mengalami menstruasi tidak rutin sebulan sekali.
Gairah seksual pun menurun diikuti vagina yang terasa kering.
Kulit terasa sangat kering sehingga menimbulkan rasa gatal dan berakibat luka bila digaruk terlalu keras.
Gejala fisik lainnya adalah rambut yang menipis dan berat badan bertambah meski tidak makan banyak, disebabkan oleh metabolisme tubuh yang turun.
Perempuan yang mengalami gejala menopause disarankan tidak kurang cairan karena rentan terhadap infeksi saluran kemih.
Lula menyarankan untuk berkomunikasi dengan pasangan bila mengalami gejala menopause, terutama terkait emosi yang tidak stabil.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015