"Seperti di media online, di berita biasa saja, tapi di komentar, kata-katanya dipertanyakan apakah ini orang Indonesia, kok bisa seperti ini? karena tidak sekolah di PR (public relations, red) mungkin," kata Presiden Jokowi ketika membuka Konvensi Humas Nasional di Istana Negara Jakarta, Rabu.
Presiden mengaku terus mengikuti topik terkini yang muncul di media sosial termasuk informasi yang menyebutkan ujaran papa minta pulsa sudah berganti menjadi papa minta saham.
Dalam kesempatan itu Presiden mengajak praktisi kehumasan di seluruh Indonesia tidak hanya mengelola informasi tapi bangun narasi memikat dan menarik serta berkarakter sehingga ada nilai-nilai positif yang disampaikan.
"Saya yakin perhumas punya kemampuan itu. Kita ingin narasi-narasi itu memberi kegembiraan, syukur-syukur bisa menggerakkan masyarakat untuk bersikap positif seperti optimis ," katanya.
Sementara itu Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia Agung Laksamana mengatakan Konvensi Humas Nasional diikuti 300 peserta baik dari pusat maupun daerah.
"Konvensi yang akan berlangsung hingga 20 November juga diikuti Perhumas Muda dari berbagai kampus," kata Agung.
Ia menyebutkan praktisi humas dalam menjalankan tugasnya juga harus mengikuti perkembangan teknologi termasuk kemajuan digital saat ini.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015