"Tolong di sana (Pupuk Iskandar Muda) dihitung kembali dan dapat ekspansi," kata Presiden Joko Widodo saat meresmikan Pabrik 5 PT Pupuk Kalimantan Timur dan Pabrik Asam Fosfat II - PT Petrokimia Gresik di Bontang, Kalimantan Timur, Kamis.
Presiden mengungkapkan masalah PT Pupuk Iskandar Muda berada di pasokan gas bisa diganti dengan batubara sehingga bisa kembali beroperasi secara normal, dan berharap pabrik pupuk ini mendukung swasembada serta ekspor pangan.
"Strategi negara ke depan selain memenuhi pangan sendiri, dalam 3-4 tahun harus bisa mengekspor, tapi harus didukung oleh industri pupuk," kata Presiden .
Menurut Presiden, pabrik pupuk berperan sangat penting dalam mencapai swasembada pangan sehingga dia menyambut baik kehadiran Pabrik 5 Pupuk Kaltim dengan kapasitas 825 ribu ton amoniak dan 1,155 juta ton urea.
Presiden menjelaskan kebutuhan pupuk urea dan pupuk fosfat tahun lalu 6,7 juta ton dan 400 ribu ton.
"Ke depannya, kebutuhan pupuk akan terus meningkat sejalan dengan program perluasan atau ekstensifikasi lahan pangan," ucap Presiden.
Perluasan lahan pertanian dapat memenuhi kebutuhan pangan di berbagai daerah Indonesia, teruatama bagian tengah dan timur.
Untuk itu BUMN sektor pupuk harus terus berinvestasi dengan kalau perlu kerjasama perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Saya berikan keleluasaan untuk bisa kerjasama tapi harus ada hitungannya, ada kalkulasinya," kata Jokowi.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015