• Beranda
  • Berita
  • Kementan perbaiki jaringan irigasi 2,6 juta hektare

Kementan perbaiki jaringan irigasi 2,6 juta hektare

23 November 2015 19:16 WIB
Kementan perbaiki jaringan irigasi 2,6 juta hektare
ilustrasi - Pekerja merampungkan saluran irigasi sekunder di Desa Mojong Bendoro, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, pada foto 12 April 2015 (arsip/ANTARA FOTO/Dewi Fajriani)
Langkat, Sumut (ANTARA News) - Kementerian Pertanian selama 2015 telah memperbaiki jaringan irigasi tersier 2,6 juta hektare dan akan meningkat untuk 2016, dimana telah menitipkan Rp5 triliun untuk perbaikan lanjutan demi peningkatan keberhasilan swasembada pangan.

"Kita sudah berkomitmen untuk meningkatkan berbagai perbaikan irigasi demi keberhasilan swasembada pangan," kata Kepala Pusat Penyuluhan Badan Pengembangan Penyuluhan dan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian Momom Rusmono di Stabat, belum lama ini.

Momon Rusmono menjelaskaan untuk itu tahun 2015-2019 Kementerian Pertanian telah menetapkan tujuh skala prioritas berupa padi, jagung, kedelai, daging, tebu, cabai dan bawang merah mewujudkan swasembada pangan.

Selain itu juga berbagai perbaikan dilakukan diantaranya distribusi pupuk bersubsidi harus samapai kepada petani langsung, diharapkan kebocoran akan semakin kecil, pemberian benih unggul bersertifikat juga menjadi prioritas dan program menumbuhkan desa benih.

"Hingga akhir Desember nanti Kementerian Pertanian akan menyalurkan 60.000 unit alsintan berupa hand traktor untuk dibagikan keseluruh petani di Indonesia, guna mewujudkan swasembada pangan itu," katanya.

Untuk itu peran penyuluh pertanian sangat diharapkan terus membagi ilmu mereka buat petani, penyuluh wajib hukumnya mendampingi petani agar program pertanian dapat berhasil.

"Untuk 2016 sekitar 24.000 penyuluh pertanian, perikanan, kehutanan akan diberikan pembekalan berupa pelatihan di Balai Penyuluhan demi mengawal keberhasilan program pertanian itu," katanya.

Termasuk pemberdayaan terhadap 10.000 penyuluh swadaya, dengan harapan swasembada pangan dapat terwujud, produksinya terus meningkat, sekaligus mencontohkan keberhasilan produksi gabah kering giling petani.


Pewarta: Imam Fauzi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015