Eisenstadt, Austria (ANTARA News) - Penyelidik Austria, Kamis, mendesak politisi dan yang menilai pengungsi sebagai penjahat atau pengungsi ekonomi untuk mengingat kembali 71 mayat, yang ditinggalkan dalam truk daging di Austria.... insiden ini akan tetap diingat oleh warga dan para pengambil keputusan...
Temuan mayat membusuk dalam truk pada 27 Agustus itu mengejutkan dunia saat arus terbesar pendatang sejak Perang Dunia II bergerak melintasi Eropa.
Gelombang pendatang itu memberi dorongan bagi partai benci pendatang di seluruh benua tersebut.
Saat berbicara mengenai kekuatan simbolis perkara tersebut pada Kamis, Hans Peter Doskozil, menunjuk mereka, yang menjelekkan pendatang, yang mempertaruhkan nyawa untuk menghindari perang dan kehancuran.
"Kita harus selalu ingat apa perasaan orang-orang ini dan apa tekanan yang mereka dapatkan ketika seseorang menyangka mereka melakukan kejahatan atau mengatakan bahwa mereka hanyalah migran ekonomi," kata Doskozil dalam jumpa pers.
"Saya berharap insiden ini akan tetap diingat oleh warga dan para pengambil keputusan," katanya.
Ketenaran Partai Kebebasan sayap kanan Austria meningkat sejak musim panas, dengan meraih 30 persen dukungan dalam jajak pendapat, di samping ucapan bersifat takut asing, yang dibuat wakilnya.
Penyelidik di kota wilayah timur Eisenstadt melimpahkan perkara itu ke Hongaria, asal truk tersebut masuk ke Austria, dan yang menangkap lima pria dalam pengusutan perdagangan orang itu.
Jaksa Johann Fuchs menggambarkan bagaimana warga Irak, Afghanistan, Suriah dan Iran itu tewas.
"Mereka terbenam dan sekarat. Kami tidak melihat tanda-tanda perkelahian atau kepanikan," kata Fuchs.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015