Koarmatim TNI AL penanaman 5.000 pohon bakau

27 November 2015 10:35 WIB
Koarmatim TNI AL penanaman 5.000 pohon bakau
Dokumentasi seorang nelayan mengayuh sampannya melintasi deretan pohon bakau di sungai laut Nongsa, Batam, Kamis (23/10). Mata pencaharian nelayan hutan bakau di tempat tersebut terus mengalami penurunan karena hilangnya sejumlah kawasan hutan bakau akibat penambangan pasir ilegal, penjarahan kayu bakau dan reklamasi untuk kepentingan industri serta pemukiman. (ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)
Surabaya (ANTARA News) - Panglima Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL, Laksamana Muda TNI Darwanto, memimpin langsung penanaman 5.000 pohon bakau, di Surabaya, sebagai bagian dari peringatan Hari Armada 2015. 

"Hal itu dilaksanakan di kawasan wisata Rungkut Anyar Mangrove Wonorejo, Rungkut, Surabaya, Kamis (26/11)," kata Kepala Dinas Penerangan Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL, Letnan Kolonel Khusus Maman Sulaeman, di Surabaya, Jumat.

Darwanto mengatakan keberadaan hutan bakau sangatlah penting untuk dijaga kelestariannya, karena hutan bakau berperan dalam berbagai hal, mulai dari ekologi, ekonomi, hingga sosial. 

"Namun, luasan hutan bakau di beberapa daerah saat ini kondisinya cukup memprihatinkan, akibat pesatnya jumlah pertumbuhan penduduk yang menyebabkan wilayah kawasan mangrove di beberapa daerah telah direklamasi menjadi daratan dan dijadikan tempat hunian, selain eksploitasi yang berlebihan," tuturnya.

Hal lain yang cukup menantang dalam bagian peringatan Hari Armada 2015 kali ini, kata Sulaeman, Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL menggelar lomba ski lumpur untuk pertama kalinya. 

"Lomba digelar di area berlumpur komplek Markas Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL, Surabaya, Rabu lalu (25/11)," kata Sulaeman.

"Cara bermainnya pun sangat mudah dan sederhana, salah satu lutut kaki diletakkan di bilah papan, sedangkan kaki lain digunakan mendorong dengan menghentakkannya ke belakang sehingga papan akan meluncur deras depan," ucapnya.

Yang menarik adalah, kaki yang dihentakkan untuk meluncurkan papan sky tidak mempunyai daya dorong, sebab lumpur sebagai tumpuan merupakan lumpur lembek dengan kedalaman sampai pusar orang dewasa.

"Alih-alih menimbulkan daya dorong malah kaki yang dihentakkan masuk ke dalam lumpur sehingga sangat menguras tenaga para peserta. Untuk menggerakkan laju papan sky satu meter saja membutuhkan tenaga dan strategi ekstra," tambahnya.

Dalam lomba pertama tersebut, tim dari Satuan Kapal Amfibi Koarmatim (Satfibarmatim) berhasil menjadi juara pertama dengan mencatatkan waktu tercepat 05.32.357, lalu disusul Satkopaskaarmatim dan Satselarmatim sebagai juara kedua dan ketiga dengan catatan waktu 07.20.221 dan 08.21.513.

Pewarta: Edy M Ya'kub
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015