"Festival ini adalah momentum untuk menghadirkan berbagai inspirasi rakyat dan mengaktualkan apa adanya masyarakat Lutim, baik kebudayaan dan kemajuan pembangunan yang ada. Karena itu festival menjadi ikon baru Sulsel," kata gubernur disela-sela penyelenggaraan festival tersebut di Kabupaten Luwu Timur, Sulsel, Minggu.
Menurut gubernur, kegiatan ini bisa menjadi potensi aktivitas rakyat dan pemerintahan yang bagus untuk dijadikan kalender event kabupaten, regional, kabupaten, bahkan internasional.
Hal ini dapat dilakukan melihat Danau Matano yang potensial untuk dijadikan lokasi pelaksanaan berbagai jenis olahraga air mulai dari tenang, menyelam, jet ski hingga "power boating".
"Semua aktivitas olahraga air dapat dilakukan di sini, di sini ada danau yang dalam dengan air yang jernih dan itu sulit ditemukan di daerah lain," kata gubernur.
Selain sumber daya alam, Lutim juga memiliki keragaman budaya yang saling bertaut dan dapat ditampilkan dalam festival ini.
Gubenur juga mengakui masih terdapat berbagai kekurangan dalam pelaksanaan acara ini, diantaranya adalah publikasi yang tidak optimal karena singkatnya waktu yang tersedia antara waktu publikasi dan pelaksanaan acara.
"Saya kira ini hanya titik awal, kita harapkan tahun depan akan lebih baik lagi," kata dia.
Terkait hal ini, Plt Bupati Luwu Timur Irman Yasin Limpo mengakui publikasi yang belum optimal karena kegiatan ini baru diusulkan pada APBD perubahan.
"Karena baru diusulkan pada APBD perubahan, waktu untuk publikasi sangat singkat," ujarnya.
Festival Danau Matano yang diselenggarakan 27 - 29 November 2015 menampilkan berbagai acara diantaranya parade budaya, panggung musik yang menampilkan bintang tamu utama Arkana, jalan sehat, pemilihan putra putri Danau Matano, hingga berbagai kompetisi olahraga air.
Pewarta: Nurhaya J Panga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015