Zona nyaman Eva Celia

30 November 2015 08:46 WIB
Zona nyaman Eva Celia
Indra Lesmana saat tampil bersama Eva Celia di Jazz Goes to Campus, Universitas Indonesia, Depok, Minggu (29/11/2015). (ANTARA News/ Nanien Yuniar)

Aku selalu senang manggung sama ayah...

Jakarta (ANTARA News) - Tampil di satu panggung musik bersama sang ayah, Indra Lesmana, merupakan zona nyaman bagi Eva Celia.

"Aku selalu senang manggung sama ayah, this is my comfort zone (ini zona nyaman saya)," ujar Eva di sela Jazz Goes to Campus ke-38 di Universitas Indonesia, Depok, Minggu (29/11) malam.

Sudah setahun belakangan Indra Lesmana pindah domisili dari Jakarta ke Bali. Tinggal berjarak ratusan kilometer dari sang ayah membuat Eva senantiasa merindukan Indra. 

"Walaupun cuma sejam (naik pesawat) tapi feels like half of my soul is missing (rasanya separuh jiwa saya hilang) kalau enggak ada ayah," tambah putri Sophia Latjuba itu.

Untuk pertama kalinya, Eva tampil dan berkolaborasi dengan Indra di panggung Jazz Goes to Campus, yang diklaim sebagai festival jazz tertua di Indonesia. 

"Ini pertama kali aku di JGTC, it's really hectic but I love it (riuh sekali tapi saya suka)," imbuh Eva yang tampil dengan rambut bob bergelombang.

Sementara Indra kali ini mengenang masa kecil saat tampil bersama ayahnya Jack Lesmana pada perhelatan perdana festival jazz ini di Salemba nyaris empat dekade silam.

"Udah tua juga ya gue?" seloroh pria 49 tahun itu.

Indra Lesmana bersama Eva Celia membawakan lagu-lagu seperti "I Believe to My Soul" dari Donny Hathaway, "Master Blaster" dari Stevie Wonder dan "Strange Fruit" dari Billie Holiday.

Lagu-lagu tersebut disebut Eva sebagai musik yang menginspirasi dia di dunia musik yang digeluti oleh sang ayah dan kakek.

Donny Hathaway, Stevie Wonder dan Billie Holiday adalah beberapa dari penyanyi favorit Eva.

Untuk "Strange Fruit", Eva menyerukan kekagumannya terhadap Holliday yang berani mengangkat isu soal rasisme dalam lirik lagu yang dibuat awal 1930-an.

Judul lagu tersebut diambil dari simbol orang-orang berkulit hitam yang digantung di pohon, salah satu aksi rasisme yang terjadi saat itu.

Ketika mendengar lagu itu, keponakan Mira Lesmana itu mengaku sangat tersentuh dan bisa merasakan kepedihan yang dituangkan dalam lirik-liriknya.

"Saya kagum dengan Billie Holiday yang bisa membawakan sesuatu dengan topik sangat sensitif dan kontroversial. Jarang ada orang bisa berbicara kebenaran. Saya percaya generasi kita bisa melakukannya," kata Eva sebelum bernyanyi.

Ayah anak itu menutup penampilan mereka dengan single perdana karya Eva setengah tahun silam, "Reason".

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015