Siaran pers KBRI di Ankara yang diterima Antara di Jakarta pada Rabu menyebutkan peresmian Rumah Budaya Indonesia dikemas dalam pergelaran budaya "Harika Endonezya" (Wonderful Indonesia) yang diselenggarakan pada Jumat (27/11) di Genclik Park Kultur Merkezi, Ulus, Ankara.
Pagelaran budaya tersebut menampilkan maestro tari Indonesia, Didik Nini Thowok, yang memukau para penonton dengan tarian Topeng Dwimuka Jepindo. Penonton Turki yang haus hiburan atraktif dan menghibur juga terpukau dengan penampilan Didik ketika membawakan tarian Lengger Banyumas.
Dalam pergelaran yang dihadiri oleh para pejabat tinggi Turki, kalangan diplomatik, para pengusaha Turki serta pemerhati budaya Indonesia, juga ditampilkan berbagai kesenian tradisional Indonesia, antara lain Angklung, tari Yapong, tari Rapai, tari Legong, tari Kipas Makassar, tari Saman dan tari Piring, serta tarian tradisional Turki, yakni tari Seymenler yang menggambarkan kepahlawanan Ataturk dan tari Karadenis yang mencerminkan kebudayaan Turki di daerah Laut Hitam.
Aneka kesenian Indonesia dan Turki tersebut diperagakan oleh para pelajar dan masyarakat Indonesia dan Turki.
Duta Besar RI untuk Turki, Wardana, menyatakan bahwa pendirian Rumah Budaya Indonesia bertujuan untuk memperkenalkan warisan budaya dan meningkatkan citra budaya Indonesia, meningkatkan kerja sama di bidang kebudayaan serta menyediakan layanan informasi tentang Indonesia.
Rumah Budaya Indonesia juga diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan budaya Indonesia di luar negeri, sekaligus berperan sebagai wahana diplomasi budaya. Rumah Budaya Indonesia di Turki merupakan salah satu dari sepuluh pusat kebudayaan Indonesia di luar negeri.
Pada 2015, Rumah Budaya Indonesia di Turki menyelenggarakan pelatihan seni budaya Indonesia yang diikuti oleh pelajar, mahasiswa dan masyarakat Indonesia dan Turki, antara lain pelatihan tari dan angklung serta pelatihan Bahasa Indonesia bagi warga negara Turki, serta melakukan promosi budaya Indonesia di berbagai kota di Turki. Kedekatan masyarakat Indonesia dan Turki yang terjalin sejak abad ke-16 dan rasa persaudaraan sebagai sesama muslim diharapkan akan semakin mendekatkan dan menguatkan kerja sama kedua negara di bidang sosial dan budaya.
Pewarta: Mohammad Anthoni
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015