"Ke 14 negara tersebut yakni Amerika Serikat, Inggris, Thailand, Spanyol, Belanda, Jepang, Singapura, Taiwan, Mauritius,Filipina, Afrika Selatan, Perancis, Tiongkok dan Malaysia," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Jenny Karouw di Manado, Kamis.
Jenny mengatakan ikan beku yang diekspor ke 14 negara tersebut sebanyak 5,23 juta ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 21,30 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Dia mengatakan permintaan paling besar akan ikan beku asal Sulut berasal dari Amerika Serikat yakni sebanyak 2,02 juta ton dengan sumbangan devisa sebesar 10,82 juta dolar Amerika Serikat.
Kemudian, katanya, disusul dari Inggris sebanyak 1,99 juta ton dengan nilai devisa sebesar 6,74 juta dolar AS.
Jenny mengatakan permintaan ikan beku paling besar yakni dari negara-negara Eropa dan Amerika.
"Minat negara Eropa dan Amerika yang cukup tinggi akan ikan beku Sulut harus dimanfaatkan dengan baik oleh pengekspor dan nelayan," jelas Jenny.
Dia mengatakan kualitas produk dan ketepatan waktu pengiriman harus diperhatikan pengekspor sehingga tiba di negara tujuan sesuai dengan kontrak yang disepakati.
Pemerintah, katanya, akan memfasilitasi agar permintaan ekspor ikan di Sulut terus meningkat, serta mencarikan pasar baru.
Pada triwulan III tahun 2015 ada sebanyak 30 komoditas unggulan Sulut yang diekspor ke 64 negara di dunia.
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015