Puluhan ribu warga, mulai dari kaum ibu- ibu, bapak- bapak, pemuda pemudi bahkan anak di bawah satu tahun pun dibawa para orang tuanya untuk menyaksikan ritual mandi Safar yang dinilai sacral oleh masyarakat setempat.
Warga Kecamatan Bengkalis, Novi mengatakan sengaja datang ke pantai yang dikenal dengan pasir putih tersebut hanya untuk menyaksikan upacara mandi safar.
"Kami sengaja datang ke Rupat Utara ini dari kemarin, hanya untuk melihat upacara mandi safar saja sekaligus ingin mandi di pantai ini," kata Novi saat menghadiri upacara mandi safar, sabtu (5/12).
Ia mengatakan, belum pernah menyaksikan upacara mandi yang dinilai begitu sakral tersebut, dan ia juga mengaku begitu terpukau dengan keindahan pantai kecamatan Rupat Utara yang berhadapan langsung dengan Negara jiran tersebut.
Sebelum upacara mandi Safar, yang didahului dengan memandikan anak- anak, terlebih dahulu air ditepung tawar oleh Plt Gubenur Riau, Arsyadjuliandi Rahman, Penjabat Bupati Bengkalis, Ahmad Syah Harrofie, dan jajaran pejabat eselon yang hadir.
Setelah ditepung tawar, anak-anak tersebut langsung dibawa ke sumur tua atau disebut sumur lapin yang dinilai memiliki keistimewan tersendiri di daerah itu.
"Memang jika acara mandi safar hanya di sini, di Tanjung Lapin, tepatnya di sumur lapin, sumur yang umurnya udah puluhan tahun, memang dari sejarah orang- orang terdahulu mengatakan bahwa sumur tersebut memiliki keunikan tersendiri dimana air didalamnya tidak pernah kering, meskipun di musim kemarau panjang," kata warga Desa Tanjung Punak, Leman (54).
Adapun lokasi sumur lapin tersebut tepatnya dekat dengan Pantai Tanjung Lapin, dan kebanyakan warga setempat mengatakan air tersebut tidak asin meskipun dekat dengan pinggiran laut.
Pewarta: Abdul Razak & Siti Zubaidah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015