Selain workshop, festival bertajuk "The Many Colors of Timor's" atau Puspa Warna Wastra Timor", itu juga memamerkan koleksi kain tenun Timor sebanyak 100 helai. Ke-100 kain ini merupakan koleksi pada pencinta atau kolektor kain tenun di Jakarta, menurut siaran pers yang diterima ANTARA News, Kamis.
Tak hanya itu, pihak museum juga menggelar pentas kesenian dan musik untuk menghibur para pengunjung.
Saat pembukaan, ahli waris dari kolektor kain dan penulis buku tentang kain Indonesia, Nian S. Djoemana, menyerahkan koleksi kain lurik milik Nian sejumlah 126 koleksi.
Kepala UP Museum Seni, Esti Utami, berharap melalui fesival ini masyarakat dapat terinspirasi dan termotivasi untuk berperan aktif mengembangkan Museum Tekstil, dan terus bersinergi melestarikan budaya Wastra Indonesia.
Museum Tekstil dibuka setiap hari kecuali hari Senin dan libur nasional, mulai pukul 9.00 WIB hingga 15.00 WIB. Pengunjung hanya dikenakan biaya Rp5.000 (dewasa) atau Rp3.000 (mahasiswa) atau Rp2.000 (pelajar) untuk sekali masuk.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015