Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Hidayat, usai memanen bawang merah itu, di Jakarta, Rabu menyatakan, kekagumannya ternyata di Ibu kota masih bisa melakukan penanaman komoditas sayuran tersebut dengan hasil yang cukup bagus.
"Jakarta yang selama ini dinilai tak ada petani, ternyata ada petani bahkan mampu menanam bawang merah," katanya.
Menurut Wagub, bawang merah hasil panen petani tersebut siap dibeli oleh PD Pasar Jaya, perusahaan pasar milik Pemda DKI, dengan harga Rp11.000/kg basah.
Saat ini, lanjutnya, harga bawang merah di pasaran untuk kualitas kering sebesar Rp40.000/kg sedangkan kondisi basah sebesar Rp10.000/kg.
Pihaknya meminta masyarakat untuk memanfaatkan ruang terbuka hijau , baik berupa lahan terlantar maupun tanah-tanah pekarangan guna mengembangkan tanaman sayur-sayuran khususnya secara organik karena harganya lebih tinggi dibandingkan sayuran biasa.
Sementara itu, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) DKI Jakarta, Etty Herawati, mengungkapkan pengembangan bawang merah di ibukota tersebut diawali pada 2014 dengan lahan percobaan seluas 2.000 meter persegi.
"Dari percobaan tersebut ternyata menunjukkan hasil yang bagus kemudian diperluas menjadi 1,5 Hektare," katanya.
Menurut dia, produktivitas bawang merah yang ditanam oleh petani di Kelurahan Semanan tersebut mencapai 10 ton per hektar atau produksinya sebanyak 15 ton.
Kepala Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta, Darjamuni, menyatakan, bibit bawang merah yang ditanam petani di Jakarta Barat tersebut diambil dari Brebes Jawa Tengah.
Pewarta: Subagyo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015