Puluhan mahasiswa yang menjadi peserta itu juga begitu semangat meski acara sempat molor setengah jam dari jadwal yang ditetapkan yakni pada Pukul 13.00 WITA.
"Saya minta maaf tidak bisa hadir tepat waktu. Saya juga berterima kasih ke pihak panitia dan peserta yang hadir dalam kesempatan ini," katanya.
Kehadiran Taufiq Ismail dalam acara FSIN 2015 ini memang sudah ditunggu sejak awal. Untuk itu para peserta tetap semangat dalam mengikuti kelas puisi dari salah satu penyair besar di Indonesia tersebut.
Pada acara itu, penyair senior ini bukan hanya membahas soal puisi namun juga mengikuti acara bedah buku berjulul " Buya Hamka". Selain menghadirkan Taufiq Ismail, acara ini juga dihadiri Baharuddin Iskandar serta Ketua Forum Lingkar Pena (FLP) Pusat Sinta Yudisia.
Ketua Panitia FSIN 2015, Fitrawan Umar, mengatakan kehadiran Taufiq Ismail yakni untuk berbagi ilmu khususnya dalam hal menulis puisi bagi para peserta.
" Ini tentunya kesempatan yang jarang didapatkan sehingga banyak yang mengikuti kelas Taufiq Ismail. Kegiatan ini sengaja dilaksanakan dalam rangkaian pelaksanaan FSIN 2015 di Makassar," jelasnya.
Pelaksanaan FSIN 2015 di Makassar ini memang menyiapkan sejumlah kegiatan dan acara sejak 16-19 Desember 2015 di antaranya peluncuran dan bedah beberapa buku hasil karya sejumlah penulis terbaik antara lain buku "Ayat-Ayat Cinta 2" karya Habiburrahman El Shirazy.
Selain itu beberapa buku lainnnya juga diperkenalkan dan dibedah seperti karya Edi Sutarto (Metamorfosis Kura-Kura), Sepotong Rebulan (Antologi FLP Makassar).
Serta buku "CintaX Cinta = Cinta2" karya Sinta Yudisia yang merupakan ketua FLP Pusat, buku Spritual Profesional karya Syari dan "Yang Sulit Dimengerti Adalah perempuan" yang merupakan karya dari Fitrawan Umar sendiri.
Pewarta: Abd Kadir
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015