• Beranda
  • Berita
  • Keraton Kanoman gelar ritual siraman Gong Sekati

Keraton Kanoman gelar ritual siraman Gong Sekati

20 Desember 2015 23:15 WIB
Keraton Kanoman gelar ritual siraman Gong Sekati
Gong Sekati Pusaka keraton di cuci di halaman Langgar Kanoman dalam Nyiram Gong Sekati di Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat, foto diambil pada 10 Januari 2014. (arsip/ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Cirebon (ANTARA News)- Keraton Kanoman Cirebon, Jawa Barat, menggelar ritual siraman Gong Sekati yang merupakan peninggalan Sunan Gunung Jati dan ritual tersebut diadakan setiap tanggal 7 Mulud.

Patih Kesultanan Kanoman Pangeran Raja Muhammad Qodiran, Ahad, mengatakan ritual siraman Gong Sekati merupakan ritual turun temurun, dimana ritual tersebut digelar setiap tanggal 7 Mulud, ritual itu, dimaksudkan untuk menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW.

"Kami mengadakan ritual siraman Gong Sekati, dimana ritual ini dimaksudkan untuk menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW," katanya.

Raja Qodiron menuturkan, Gong Sekati merupakan tinggalan dari Sunan Gunungjati, pada masanya maksud diadakannya Siraman Gong Sekati yaitu untuk mengumpulkan masyarakat dan memberikan hiburan yang tiketnya adalah dua kalimat syahadat.

Gong Sekati itu merupakan singkatan dari ,syahadattain atau dua kalimat syahadat dan itu merupakan cara menyebarkan Islam ke masyarakat oleh Sunan Gunungjati.

"Gong Sekati merupakan singkatan dari Syhadattain atau dua kalimat syahadat, dimana orang yang ingin mendengarkan hiburan itu harus membayar dengan syahadat," tuturnya.

Sementara Itu Juru Bicara Kesultanan Kanoman Ratu Raja Arimbi Nurtina menambahkan, sesudah dilaksanakannya prosesi siraman, maka Gong Sekati itu, akan ditabuh atau dimainkan pada tanggal 8 Mulud.

"Setelah melakukan prosesi siraman kemudian malamnya atau tanggal 8 Mulud gong Sekati akan dibunyikan," ungkapnya.

Gong Sekati merupakan peninggalan Sunan Gunungjati yang sampai saat ini masih dipelihara dan dirawat, baik tradisinya maupun gong Sekati tersebut.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015