• Beranda
  • Berita
  • IMF: ekonomi Iran akan menderita sampai sanksi dicabut

IMF: ekonomi Iran akan menderita sampai sanksi dicabut

22 Desember 2015 06:17 WIB
IMF: ekonomi Iran akan menderita sampai sanksi dicabut
Hassan Khomeini, 43 (kanan), cucu ulama Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini, melambaikan tangan saat mendaftar sebagai peserta pemilu di Assembly of Experts, badan administrasi yang akan memilih pemimpin tertinggi, di Kementrian Dalam Negeri, Teheran, Jumat (18/12). (REUTERS/TIMA)
Washington (ANTARA News) - Ekonomi Iran akan terus menderita sampai sanksi internasional dicabut dan negara ini mampu secara signifikan meningkatkan ekspor minyaknya, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan, Senin.

"Penurunan tajam harga minyak dunia, neraca keuangan perusahaan dan bank yang ketat, serta penundaan konsumsi dan keputusan investasi menjelang pencabutan sanksi ekonomi, telah secara signifikan memperlambat aktivitas ekonomi sejak kuartal keempat 2014/15," kata IMF dalam ulasan tahunannya, lapor AFP.

Akibatnya, pertumbuhan ekonomi riil diperkirakan mendekati nol (-0,5 persen hingga 0,5 persen) untuk 2015-16. Inflasi diperkirakan akan tetap dekat 14 persen hingga akhir tahun.

"Prospek untuk 2016/17 lebih cerah, karena pencabutan sanksi ekonomi. Produksi minyak yang lebih tinggi, biaya lebih rendah untuk transaksi perdagangan dan keuangan, serta dikembalikannya akses ke aset-aset di luar negeri, diperkirakan akan mengangkat PDB riil ke sekitar 4,0-5,5 persen tahun depan," kata IMF.

IMF mendesak Iran untuk melakukan kebijakan moneter dan fiskal yang hati-hati sebagai cara untuk menjaga inflasi di bawah 10 persen.

IMF juga memuji pengumuman oleh pemerintah Iran bahwa pihaknya akan menyatukan pasar valuta asing dan menghapus pembatasan valuta asing serta beberapa praktek mata uang.
(Uu.A026)


Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015