Kerja pimpinan baru KPK di hari pertama

22 Desember 2015 12:17 WIB
Kerja pimpinan baru KPK di hari pertama
Sertijab Pimpinan KPK Ketua KPK yang baru dilantik Agus Rahardjo (kanan) memberikan keterangan didampingi Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif (kiri), Basaria Panjaitan (kedua kiri), Alexander Marwata (tengah) dan Saut Situmorang (kedua kanan) usai acara serah terima jabatan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (21/12). Pimpinan KPK yang baru akan bertugas hingga 2019. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi 2015-2019 Agus Rahardjo mengungkapkan renacan kerjanya pada hari pertama di lembaga penegak hukum tersebut.

"Hari pertama ini programnya kita mengetahui dulu di KPK itu sedang menangani apa, kasusnya ada berapa, kemudian yang sudah matang itu berapa dan yang belum matang berapa," kata Agus di gedung KPK Jakarta, Selasa.

"Di samping itu masing-masing divisi kan juga melaporkan, misalnya Sekretaris Jenderal itu di bawahnya ada biro kepegawaian, biro keuangan, ada biro yang lain, mereka juga memberitahukan pada kami apa yang mereka lakukan hari ini. Kemudian dalam waktu dekat mereka melakukan apa, dan ke depannya mereka mau melakukan apa," tambah Agus.

Kelima pimpinan terpilih juga akan menjalani program induksi yaitu pengenalan struktur di KPK selama 4 hari hingga Senin (28/12).

Agus mengaku belum mengetahui perkembangan menganai kasus-kasus yang ditangani KPK maupun yang terkait dengan pegawai di KPK seperti perkara Novel Baswedan.

Baca : Inilah pimpinan KPK periode 2015-2019

Baru mau dapat laporan, ya belum tahu. (Perkembangan kasus) Novel juga belum tahu, hari ini sampai Senin menerima laporan dari dalam. Saya harus tahu dulu apa yang akan dilakukan KPK yang lalu," ungkap Agus.

Pada hari pertama ini juga Agus menerima rombongan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan bersama rombongan para guru yang melakukan diskusi mengenai indeks integritas Ujian Nasional.

Baca : ICW ragukan pimpinan KPK kencang berantas korupsi

"Ketika Ujian Nasional kemarin  Itu indeks integritasnya tinggi. Jadi Ujian Nasional itu nilainya dua, satu akademik, satu nilai kejujuran. Sekolah yang nilai kejujurannya di atas 92 ada 500 sekolah dan kepala sekolahnya diundang ke Jakarta," kata Anies Baswedan.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015