Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara PPP Arsul Sani mengapresiasi kunjungan para pemimpin PKS ke Istana Negara guna bertemu Presiden Joko Widodo kemarin, namun dia tidak mau menyimpulkan bahwa partai itu telah mengubah haluan politiknya.Ini untuk menjaga agar kegaduhan politik akibat saling lempar pernyataan yang tidak proporsional bisa dikurangi atau diredam
"Saya menilai pertemuan PKS dengan Presiden Jokowi merupakan silaturahim politik yang baik," kata dia di Jakarta, Selasa.
Dia menilai, silaturahim politik itu untuk menyampaikan pokok-pokok pikiran masing-masing mengenai bagaimana negara seharusnya dijalankan.
Dia enggan menyimpulkan silaturahim politik itu sebagai isyarat PKS bergabung kepada pemerintah, sebaliknya dilakukan demi meredam kegaduhan politik.
"Ini untuk menjaga agar kegaduhan politik akibat saling lempar pernyataan yang tidak proporsional bisa dikurangi atau diredam," ujarnya.
Menurut dia, terlalu pagi memaknai pertemuan itu sebagai bentuk perubahan posisi politik PKS terhadap Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Kemarin, Presiden Joko Widodo ditemui Presiden PKS Sohibul Iman dan pengurus DPP PKS, di Istana Merdeka.
Saat itu Sohibul didampingi Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mardani Ali Sera, Ketua DPP PKS Almuzzamil Yusuf, Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman, Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga Wirianingsih, dan Ketua Bidang Pekerja, Petani dan Nelayan (BPPN) Ledia Hanifah Amalia.
Mardani Ali Sera menegaskan partainya tidak ditawari posisi menteri doleh Presiden Joko Widodo.
"Kami tidak ingin masuk (Kabinet Kerja)," sambung dia seraya menegaskan pertemuan mereka dengan Jokowi hanya untuk silaturahim.
Sohibul menjelaskan, partainya tetap loyal kepada Koalisi Merah Putih.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015