Parlemen Yunani desak pemerintah akui Palestina

23 Desember 2015 01:06 WIB
Parlemen Yunani desak pemerintah akui Palestina
Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras (REUTERS/Philippe Wojazer)
Athena (ANTARA News) - Parlemen Yunani pada Selasa menyetujui sebuah resolusi yang menyeru pemerintah mengakui negara Palestina tetapi Perdana Menteri Alexis Tspiras mengatakan bahwa Athena akan menilai kapan waktunya yang tepat untuk membuat keputusan resmi.

Dalam sidang khusus yang dihadiri oleh Presiden Palestina Mahmud Abbas yang sedang berkunjung ke Yunani, semua partai di parlemen memberikan suara mendukung langkah tersebut, kata Ketua Parlemen Nikos Voutsis, lapor AFP.

Pemerintah Yunani didesak untuk "memajukan prosedur-prosedur tepat bagi pengakuan sebuah negara Palestina dan tiap usaha diplomatik untuk dimulainya kembali pembicaraan perdamaian" di kawasan itu, kata Voutsis.

Presiden Abbas mengatakan ia bangga berada di parlemen Yunani, dengan menyebutnya "Perlindungan Demokrasi", dan berterima kasih kepada para anggota parlemen untuk memberikan suaranya yang ia katakan akan "menyumbang kepada terciptanya sebuah negara Palestina".

Wakil Ketua Parlemen Tassos Kourakis juga menyebut resolusi itu "sebuah langkah penting" menuju pengakuan sebuah negara Palestina.

Tsipras mengumumkan pada Senin setelah pembicaraan dengan Abbas bahwa Yunani tidak akan lagi merujuk pada dokumen-dokumen resmi kepada Otoritas Palestina tetapi lebih kepada Palestina.

Otoritas Palestina mencatat lebih 130 negara mengakui Palestina sebagai sebuah negara walaupun jumlah itu diperdebatkan dan beberapa pengakuan oleh negara-negara yang sekarang jadi anggota Uni Eropa pada saat itu masih di era Soviet.

Sembilan negara EU -- Republik Ceko, Slowakia, Hungaria, Polandia, Bulgaria, Romania, Malta, Siprus dan Swedia -- sejauh ini mengakui Palestina.

Tapi negara-negara utama anggota EU masih belum membuat keputusan tentang pengakuannya.

Israel menanggapi resolusi Yunani itu dengan menyatakan bahwa usaha-usaha "sepihak" Palestina untuk memperoleh pengakuan tak berarti.

"Pihak Palestina dan Abu Mazen terus memilih jalan sepihak untuk memperoleh pengakuan yang tak memiliki arti," kata Deputi Menteri Luar Negeri Tzipi Hotovely, menggunakan nama lain dari Abbas.

"Daripada menghentikan gerakan memicu dan mendanai teror, Abu Mazen mengikuti jalan cacat yang akan mengarahkannya tak kemana-mana."

Athena telah menjalin hubungan lebih erat dengan Israel beberapa tahun terakhir, khususnya di sektor energi, sementara mempertahankan hubungan baiknya yang telah dijalin lama dengan pihak Palestina.

Tsipras melawat ke kawasan itu bulan lalu ketika ia bertemu baik dengan Abbas maupun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Menurut dia, kunjungan Abbas ke Yunani mengisyaratkan "penguatan" hubungan historis yang telah lama dijalin kedua pihak.
(Uu.M016)


Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015