• Beranda
  • Berita
  • Lebih 100 rumah habis akibat kebakaran hutan di Australia

Lebih 100 rumah habis akibat kebakaran hutan di Australia

27 Desember 2015 03:23 WIB
Melbourne (ANTARA News) - Lebih dari 100 rumah habis terbakar akibat kebakaran hutan di wilayah pariwisata terkenal Australia tepat pada Hari Raya Natal dan pihak berwenang memperkirakan kobaran api masih akan bertambah disebabkan udara musim panas selatan.

Sementara 500 petugas dan 13 pesawat pemadam kebakaran dikerahkan untuk menaklukkan api di sepanjang lokasi pariwisata indah "Great Ocean Road", negara bagian Victoria, beberapa tim dipindahkan untuk menaksir kerusakan yang diakibatkan kobaran api yang menerangi langit sepanjang pantai tersebut pada saat Natal.

Seorang juru bicara pelayanan darurat Australia melaporkan 98 rumah di wilayah Wye River dipastikan terbakar termasuk 18 rumah lain di Separation Creek. Total terdapat 116 rumah terbakar di dua kota yang terletak 120 kilometer barat daya Melbourne itu.

Pejabat penanganan situasi darurat negara tersebut memperingatkan bahwa kekeringan menimbulkan lebih banyak ancaman kebakaran di wilayah Great Ocean Road dan seluruh Victoria.

"Api ini tidak segera hilang. Dapat dipastikan kita akan kembali menghadapi cuaca panas dan berangin pada Januari. Segala hal terancam terbakar," ujar Komisioner Pelayanan Darurat Australia Craig Lapsley dalam sebuah konferensi pers.

Great Ocean Road merupakan salah satu tempat wisata terbesar di Australia dengan pemandangan mengagumkan dan formasi batuan lepas pantai yang tidak biasa. Lokasi tersebut masih ditutup pada Sabtu untuk memudahkan lalu lintas penanganan kebakaran.

Meskipun peringatan evakuasi telah diberlakukan di kota wisata terkenal Lorne dan hujan yang turun sepanjang malam juga membantu proses pemadaman api, para petugas mengatakan situasi tetap berpotensi berbahaya mengingat masih banyaknya titik api.

Potret lokasi pascakebakaran menunjukkan lereng bukit sepanjang jalan turun ke pantai hangus terbakar.

Perdana menteri negara bagian Victoria, Daniel Andrews meninjau wilayah tersebut dari udara dan memuji pekerjaan pelayanan darurat, mencatat bahwa sejauh ini tidak terdapat korban jiwa meskipun ia juga memperingatkan jumlah rumah yang hancur mungkin bertambah.

Pada Sabtu digelar pertemuan untuk ratusan korban yang segera dipindahkan dari kota-kota yang terdampak bencana, sebagian besar korban menghabiskan Malam Natal di tempat-tempat penampungan yang telah disediakan.

Andrews menyatakan sejumlah dana sudah dikucurkan untuk membantu para korban yang kehilangan tempat tinggal.

Kebakaran bermula dengan adanya sambaran petir pada 19 Desember lalu, yang kemudian terhembusi angin dan membakar lebih dari dua ribu hektare lahan.

Jalur pejalan kaki di dekat Taman Nasional Great Otway telah ditutup untuk umum karena api mencapai area dalam taman.

Bencana tersebut merupakan kebakaran terakhir yang melanda Victoria dan beberapa negara bagian lain dalam beberapa minggu terakhir.

Pada 2009, kebakaran terburuk sepanjang sejarah Australia juga terjadi di Victoria hingga peristiwa tersebut dijuluki "Black Saturday", demikian AFP melaporkan.

(Y013/M016)


Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015